Penyaluran kredit perbankan terus mengalami peningkatan hingga bulan Mei, salah satunya di segmen kredit pemilikan rumah (KPR). Bank Indonesia (BI) mencatat. KPR perbankan telah tumbuh 10% hingga April 2022.
PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI) misalnya telah membukukan KPR Rp 40,6 triliun per Mei. Ini tumbuh 9,91% secara year on year (YoY) dan meningkat 3,8% secara year to date (Ytd).
Capaian tersebut juga meningkat cukup besar atau naik 10,9% dibandingkan posisi kuartal pertama. Per Maret 2022, BRI mencatatkan KPR 36,6 triliun atau tumbuh 9,9% yoy.
Pertumbuhan KPR ini didukung oleh pemulihan ekonomi sejalan dengan terkendalinya pandemi serta stimulus yang diberikan pemerintah seperti dengan suku bunga acuan rendah, diskon pajak properti, serta pelonggaran loan to value (LTV).
Aestika Oryza Gunarto Sekretaris Perusahaan BRI mengatakan, kinerja apik penyaluran KPR BRI tak lepas dari suku bunga kompetitif yang ditawarkan, penambahan kerjasama dengan developer dan program pemerintah.
“Ticket size KPR BRI rata-rata Rp 500 juta,” katanya .
Meskipun ada potensi kenaikan suku bunga acuan BI tahun ini dan diskon pajak properti akan berakhir akhir Juni ini, BRI tetap optimis KPR tumbuh dua digit tahun ini atau sekitar 19% YoY.
Dalam mendorong KPR, BRI mengincar kalangan millenial. Perseroan mencatat 56% dari portofolio KPR berasal nasabah milenial.
Aestika melihat segmen millenial memiliki prospek yang cerah. Sejalan dengan itu, BRI melakukan mitigasi risiko terhadap segmen ini dengan menerapkan calon debitur dengan penghasilan tetap. Juga ditujukan untuk pembelian rumah pada developer yang telah menjalin kerjasama dengan BRI.
“Saat ini, BRI belum memiliki produk KPR yang diperuntukkan khusus bagi kalangan millennial. Namun, untuk tahun ini target penyaluran KPR BRI ke segmen millennial senilai Rp 500 miliar,” pungkas Aestika.
Sumber kontan, edit koranbumn













