PT IPC Terminal Petikemas atau IPC TPK menargetkan peningkatan penerimaan ke Rp2,6 triliun pada tahun ini. Target pertumbuhan tersebut diharapkan melanjutkan tren pertumbuhan yang dinilai baik sejak 2018.
“Target pendapatan usaha tahun 2022 adalah Rp2,6 triliun,” jelas Direktur Keuangan dan SDM IPC TPK Irwan Favoriet saat acara media gathering di Bandung, Jawa Barat, Senin (15/3/2022).
Irwan menjelaskan bahwa sejak IPC TPK mengoperasikan terminal petikemas di enam kota besar, pendapatan perusahaan meningkat yakni dalam periode 2018-2021. Adapun, terminal petikemas yang dioperasikan IPC TPK adalah area TPK Tanjung Priok Jakarta (TP1, TP2, ATS), area TPK Pontianak Kalimantan Barat, area TPK Palembang Sumatera Selatan, area TPK Panjang Lampung, area TPK Teluk Bayur Padang, dan area TPK Jambi.
Pada 2018, IPC TPK mencatat pendapatan usaha mencapai Rp1,74 triliun. Saat itu, IPC TPK pertama kali mengoperasikan berbagai terminal petikemas yang berada di wilayah berbeda tersebut.
“Ada tujuh area [operasi] IPC TPK dan pendapatan sejak 2018-2021 itu mengalami pertumbuhan yang oke. Kalau dibandingkan dengan 2018, itu Rp1,74 triliun. Itu hasil dari berbagai konsolidasi dari berbagai area yang dikelola,” tuturnya.
Setelah itu, pendapatan usaha IPC TPK mengalami peningkatan ke Rp2,45 triliun pada 2019, lalu sedikit turun ke Rp2,42 triliun pada 2020, dan akhirnya bertengger di Rp2,51 triliun pada 2021.
Irwan menyebut bahwa pandemi Covid-19 turut berdampak pada penurunan pendapatan IPC TPK khususnya pada 2020. Namun, dia menilai dampak yang dirasakan oleh IPC TPK yang bergerak di bidang logistik, tidak sebesar dampak yang dirasakan oleh sektor usaha lain.
Di sisi lain, kinerja operasi pada 2022 juga ditargetkan meningkat lebih tinggi dari capaian tahun sebelumnya. Arus lalu lintas petikemas ditargetkan meningkat ke sekitar 2,8 juta TEUs atau twenty-foot equivalent units tahun ini.
Direktur Komersial dan Pengembangan Bisnis IPC TPK David Sirait mengatakan bahwa volume arus petikemas di seluruh terminal yang dioperasikan tahun lalu mencapai 2,72 juta TEUs.
“Tahun lalu 2022 kita [mencapai] 2,72 juta TEUs. Target di tahun 2022 yaitu 2,8 [juta TEUs lebih]. Kita perkirakan naik 5 sampai dengan 6 persen,” ujarnya.
David mengatakan hingga saat ini pihaknya optimistis bahwa target tersebut bisa tercapai, setidaknya berdasarkan operasi hingga Februari 2022.
Berdasarkan data IPC TPK, volume arus petikemas di seluruh terminal IPC TPK pada 2018 mencapai 1,62 juta TEUs. Pada saat itu, IPC TPK mengoperasikan enam terminal petikemas di enam pelabuhan.
Capaian tersebut lalu naik hingga ke 2,58 juta TEUs pada 2019, dan bertengger di posisi yang sama pada tahun setelahnya yakni 2020. “2,58 [juta TEUs] di 2020 padahal pandemi,” tuturnya.
Sumber Bisnis, edit koranbumn