PT Indonesia Kendaraan Terminal Tbk. (IPCC) telah menyiapkan anggaran belanja perseroan atau capital expenditure (capex) hingga Rp24,68 miliar untuk sejumlah strategi bisnis.
Direktur Utama IPCC Rio Theodore Natalianto Lasse menjelaskan, sampai dengan bulan Maret 2022 perseroan sudah menyerap capex sebesar 46,57 persen dari nominal tersebut.
Pada 2021 IPCC telah mengimplementasikan beberapa proyek, di antaranya auto gate system yang terintegrasi, menerapkan aplikasi penghubung kegiatan di terminal dengan customer, dan pemanfaatan fasilitas terminal dengan sistem pembayaran cashless.
“Ekspansi bisnis sudah mulai menjajaki sebagai pemain ekosistem di mata rantai logistik,” kata Rio dalam acara virtual paparan publik IPCC, Senin (25/4/2022).
Pihak IPCC juga telah melakukan perpanjangan kontrak kerja sama dengan produsen mobil serta mempersiapkan integrasi terminal kendaraan di Pelindo Group dari Sabang-Merauke.
Lebih lanjut, perseroan memperluas layanan bongkar muat kendaraan di terminal IPCC, serta mulai menjajaki integrasi kerja sama dengan beberapa car maker, salah satunya dengan Hyundai Group.
“Kami berharap bisa meningkatkan kerja sama, tidak hanya memberi layanan di terminal tapi juga beberapa peluang lain yang tentunya bisa membawa peningkatan kinerja bagi IPCC,” imbuh Rio.
Sementara itu IPCC turut mengambil bagian dalam rencana pemerintah yang mendorong pemanfaatan teknologi electric vehicle (EV). Produksi kendaraan listrik yang akan semakin meningkat dapat menjadi potensi bisnis bagi IPCC untuk mempersiapkan beberapa fasilitas untuk mendukung layanan EV.
“Di terminal sudah menempatkan 2 unit charging station, ke depannya kita akan kembangkan sesuai kebutuhan yang ada,” katanya.
Pada 2022 seiring dengan rebound kegiatan infrastruktur dan pemulihan industri komoditas baik pertambangan atau perkebunan, hal ini dipandang oleh perseroan sebagai prospek yang membutuhkan alat berat untuk mendukung kegiatan tersebut.
Dalam waktu dekat, ekspansi bisnis yang akan dilakukan IPCC di 2022 setelah integrasi dengan Pelindo Group yakni menargetkan pengoperasian 4 pelabuhan utama di semua wilayah regional secara langsung.
“Belawan dan Makassar sudah dioperasikan. Dalam waktu dekat Surabaya dan Balikpapan,” tutup Rhio.
Peluang bisnis ini diprediksi sangat potensial pada 2022, seiring dengan percepatan proses transformasi digital yang dilakukan perseroan untuk meningkatkan efisiensi, dalam melakukan kegiatan back office secara komersial maupun operasional.
Sumber Bisnis, edit koranbumn