PT Pegadaian, anggota holding ultra mikro (UMi) optimistis dapat mencapai pertumbuhan baik dari sisi kinerja bisnis maupun laba hingga dua digit pada 2023 ini.
Direktur Keuangan Pegadaian Ferdian Timur Satyagraha menyampaikan perusahaan menargetkan dapat tumbuh secara eksponensial pada tahun Kelinci Air ini.
“Di tengah optimisme pemulihan ekonomi global dan Indonesia pada tahun 2023, PT Pegadaian yakin memproyeksikan double-digit-growth untuk kinerja bisnis dan keuangan,” kata Ferdian kepada Bisnis, Selasa (24/1/2023).
Adapun di tahun ini, Ferdian menuturkan bahwa perusahaan berfokus pada enam hal, yakni customer loyalty, akuisisi nasabah baru, sinergi bisnis, produktivitas sumber daya manusia (SDM) dan digitalisasi, peningkatan kapabilitas risk management, serta keberlanjutan jangka panjang.
Dengan memfokuskan pada enam hal tersebut, Ferdian optimistis perseroan yang menginduk ke BRI itu bisa meraup laba bersih senilai Rp4 triliun pada tahun kelinci air ini.
“Target penyaluran pembiayaan atau outstanding loan sebesar Rp63 triliun atau tumbuh 13 persen dan proyeksi laba bersih sebesar Rp4 triliun atau tumbuh 24 persen di tahun 2023,” lanjutnya.
Selain itu, Ferdian menyatakan bahwa Pegadaian juga telah bersiap menjadi key player dalam rencana implementasi bank emas atau bullion services pertama di Indonesia.
“Keenam fokus tersebut akan didukung dengan optimalisasi ekosistem finansial dan emas. Artinya, Pegadaian ke depan akan lebih mengoptimalkan benefit sinergi ultra mikro, sinergi bisnis lainnya dalam koridor industri keuangan, serta rencana inorganic growth,” ujarnya.
Sepanjang 2022, Ferdian menyatakan penyaluran pembiayaan Pegadaian juga meningkat 12,8 persen secara tahunan (year-on-year/yoy). Adapun pada kuartal IV/2022, PT Pegadaian fokus dalam meningkatkan pertumbuhan bisnis yang sempat melandai bahkan negatif pada periode sebelumnya.
Sebelumnya, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dalam data Statistik Perusahan Pergadaian mencatat PT Pegadaian mengalami kinerja positif, tercermin dari penyaluran pembiayaan yang tumbuh 6,17 persen yoy menjadi Rp55,95 triliun pada November 2022.
Sumber Bisnis, edit koranbumn