PT Jasa Armada Indonesia Tbk (IPCM) anak usaha IPC mencatat kenaikan pendapatan usaha sebesar 2 persen dibandingkan tahun sebelumnya.
Berdasarkan keterangan pers perusahaan pada Kamis (8/4/2021), anak usaha PT Pelindo II tersebut meraup penerimaan usaha senilai Rp697 miliar, naik 2 persen dibandingkan tahun 2019 sebesar Rp682 miliar.
Pendapatan tersebut diperoleh dari jasa pelayanan kapal, jasa pengangkutan, jasa pengelolaan kapal. Jasa penundaan kapal (towage) berkontribusi sebesar Rp614 miliar atau 88 persen dari total pendapatan.
Sementara itu, jasa pemanduan (pilotage) menyumbang sebesar Rp25 miliar atau kontribusi 4 persen, serta jasa pengelolaan kapal sebesar Rp 56 miliar yang memberikan kontribusi 8 persen.
Selanjutnya, pendapatan jasa kapal berdasarkan segmen terdiri dari Pelabuhan Umum, Terminal Untuk Kepentingan Sendiri (TUKS), dan Terminal Khusus (Tersus). Pendapatan TUKS pada tahun 2020 meningkat tajam 39 persen dari Rp77 miliar pada tahun 2019 menjadi Rp107 miliar.
Sedangkan pendapatan Tersus tumbuh signifikan 23 persen menjadi Rp88 miliar tahun 2020 dibandingkan Rp71 miliar di tahun sebelumnya. Sementara itu, pendapatan Pelabuhan Umum turun dari Rp475 miliar menjadi Rp443 miliar atau 7 persen.
Dengan hasil tersebut, perseroan berhasil mencatat laba bersih sebesar Rp80 miliar. Jumlah ini sedikit menurun dibandingkan laba bersih tahun 2019 senilai Rp90 miliar.
Direktur Utama IPCM Amri Yusuf memaparkan tahun 2020 menjadi awal penyesuaian bisnis usaha dalam menghadapi era new normal. Sejak kuartal I/2020, IPCM telah merespons kondisi ekonomi global dengan melakukan pendekatan market baru guna memperluas pangsa pasar.
Hal ini dilakukan dengan tetap memberikan layanan terbaik untuk market yang telah dimiliki. Upaya tersebut, lanjutnya, membuahkan beberapa pipeline baru di akhir tahun 2020. Perseroan juga telah menambah empat kapal tunda dengan daya 2×2200 HP guna mendukung perluasan pasar tersebut.
“Pada 2020 IPCM berhasil memperoleh market baru diantaranya Pelabuhan Patimban, Tersus Jawa Satu Power dan Terminal Kijing Pelabuhan Pontianak. Semua proyek tersebut diharapkan dapat memberikan tren positif untuk tahun 2021. Pengalaman IPCM bisa tetap eksis di tengah pandemi, akan jadi modal dan tambahan semangat untuk 2021,” jelasnya dikutip dari keterangan resmi.
Pada tahun 2020, IPCM juga mencatat peningkatan total aset sebesar 10 persen, meningkat menjadi Rp1,4 triliun dari Rp1,3 triliun tahun sebelumnya.
Perusahaaan dinilai dalam kondisi keuangan optimal, termasuk dalam likuiditas, dimana rasio kas dan setara terhadap aset lancar mencapai 69,9 persen serta memiliki modal yang kuat untuk kebutuhan modal kerja dan rencana ekspansi yang tengah berjalan.
Sumber Bisnis, edit koranbumn