PT Jasa Armada Indonesia Tbk (IPCM) masih fokus untuk menambahkan armadanya. Saat ini, tahun ini anak usaha Pelindo II berencana menambah empat armada baru dengan investasi Rp 95,4 miliar.
Direktur Komersial dan Operasi IPCM, Shanti Puruhita menjelaskan dengan semakin luasnya peluang pasar IPCM di tahun 2021 ini, perusahaan akan menambah pengadaan armada lagi berupa 1 kapal tunda dan 3 motor pandu yang diperkirakan akan selesai pada tahun 2023.
“Saat ini progresnya masih dalam tahap persiapan. Harapannya dengan investasi tersebut dapat terus menjaga service level guarantee dan service level agreement kepada pengguna jasa IPCM,” ujarnya kepada kontan.co.id, Jumat (9/4).
Selain penambahan armada baru, IPCM juga tetap melakukan konsolidasi terhadap pasar yang telah ada. Menurut dia, pasar yang telah dilayani IPCM tentunya akan tetap dipertahankan.
Adapun saat ini untuk pengoperasian kapal-kapal IPCM ada diantaranya yang terbaru yaitu di wilayah perairan wajib pandu Pelabuhan Internasional Patimban di Subang Jawa Barat, dan Terminal Khusus (Tersus) PT Jawa Satu Power. “Untuk tahun 2021, tentu kami sudah punya target pipeline yang sedang kami approach untuk jadi garapan baru IPCM. Kami sebutkan saja areanya yaitu ada di area Pontianak, area Jambi, area Jawa dan area-area lain yang kami optimis akan masuk di sana,” ungkap Shanti.
Dari sana, pihaknya berharap dapat memberikan tren positif untuk kinerja tahun 2021. Hal itu beriringan dengan proyeksi pemerintah terhadap pertumbuhan ekonomi yang diperkirakan mengalami perbaikan dibanding tahun lalu. “Selain itu, melanjutkan kinerja 2020 yang baik, kami optimis pada tahun 2021 kinerja IPCM akan semakin kuat,” imbuh Shanti.
Jasa Armada mencatat pendapatan Rp 697 miliar sepanjang tahun lalu. Perolehan ini naik 2% dibanding periode yang sama tahun sebelumnya, Rp 682 miliar.
Hanya saja, sejumlah kenaikan pada pos pajak membuat beban operasional IPCM naik 237% secara tahunan menjadi Rp 38,44 miliar. Sehingga, laba usaha Jasa Armada turun 18% menjadi Rp 89,17 miliar.
IPCM juga mencatat beban keuangan Rp 4,62 miliar, melesat 29 kali lipat dari sebelumnya Rp 154,92 juta. Dus, laba bersih IPCM turun 11% menjadi Rp 80,23 miliar dari sebelumnya Rp 90,05 miliar.
Sumber Kontan, edit koranbumn