Bencana di awal tahun seperti longsor, banjir dan angin ribut berdampak pada konsumsi listrik pada Februari. PLN mencatat, pertumbuhan listrik di Februari hanya tumbuh 1,24 persen.
Direktur Niaga dan Manajemen Pelanggan PLN Bob Saril menjelaskan pertumbuhan listrik secara nasional sudah mulai membaik. Meski memang Februari kemarin kembali mengalami penurunan karena bencana yang terjadi.
“Februari tumbuh 1,24 persen secara nasional. Februari ada penurunan yang cukup signifikan. Akhir Januari dan Februari ada banjir dan kejadian alam,” ujar Bob di Kantor Pusat PLN, Selasa (9/3).
Bob menjelaskan karena bencana tersebut banyak sektor industri dan bisnis terdampak. Misalkan, banjir di Kalimantan banyak industri yang terpaksa harus menunda operasional tambang sehingga juga menurunkan konsumsi listrik. Sedangkan banjir di Jakarta juga membuat beberapa lokasi mengalami pemadaman sehingga menurunkan konsumsi listrik juga.
Bob juga menjelaskan meskipun pandemi kemarin konsumsi listrik tergerus parah namun memasuki Oktober pertumbuhan listrik mulai terasa. Total di April pertumbuhan listrik khususnya di sektor industri mines 8 persen, saat ini pertumbuhan listrik sudah membaik di mines 1 persen.
“Artinya pertumbuhannya tetap positif meski secara nasional masih mines,” ujar Bob.
Di tahun ini, kata Bob PLN tetap optimis pertumbuhan konsumsi listrik akan membaik. Bob menjelaskan PLN mentargetkan pertumbuhan listrik di tahun ini bisa kembali positif di angka tiga persen. “Kita tapi optimis tahun ini tumbuh 3 persen. Oktober-Desember meski masih mines tapi ada pertumbuhan di sektor industri,” tambah Bob.
Sumber Republika, edit koranbumn