Dalam upaya memperkuat sektor perkebunan sawit nasional, Subholding Perkebunan Nusantara PTPN III (Persero), PT Perkebunan Nusantara IV PalmCo, telah menetapkan target ambisius peremajaan sawit rakyat seluas 60.000 hektare hingga tahun 2026. Langkah ini menjadi bagian dari komitmen perusahaan untuk meningkatkan produktivitas dan kesejahteraan petani sawit di Indonesia.
Sejak aksi penggabungan, PalmCo semakin agresif menggandeng semua petani sawit, termasuk petani non plasma, melalui pola kemitraan Offtaker. Hal ini diungkapkan oleh Direktur Utama PTPN IV PalmCo, Jatmiko Santosa, saat acara tanam ulang 172 hektare areal Koperasi Produsen Gading Jaya Makmur di Kecamatan Tapung, Kabupaten Kampar, Riau.
“Kami telah menjalankan empat program kemitraan dengan petani sawit, termasuk pola single management, kemitraan swadaya atau Offtaker, penyediaan bibit unggul bersertifikat, hingga program pembinaan KUD. Hasilnya, produktivitas petani binaan kami telah melampaui rata-rata nasional, dan kesejahteraan mereka meningkat secara signifikan,” jelas Jatmiko.
Tahun lalu, PTPN IV PalmCo dianugerahi oleh Kementerian Pertanian RI sebagai model terbaik dalam pola kemitraan dengan petani. Prestasi ini mendorong perusahaan untuk memperluas program Offtaker kepada petani non plasma, dengan harapan produktivitas mereka juga akan meningkat.
Melalui pola Offtaker, PalmCo membantu petani sawit swadaya dalam peremajaan tanaman tua, pendampingan budidaya sawit berkelanjutan, dan memastikan TBS yang dihasilkan diterima dengan harga terbaik di pabrik-pabrik milik perusahaan. Pada akhir Juni lalu, program tanam ulang pola Offtaker digelar di Langkat, Sumatera Utara, di atas lahan seluas 107 hektare. Hingga saat ini, total luas lahan sawit yang telah diremajakan PalmCo mencapai hampir 9.700 hektare.
Kebahagiaan terlihat jelas di wajah petani anggota Koperasi Produsen Gading Jaya Makmur saat mengikuti program peremajaan sawit rakyat (PSR) dari PTPN IV. Ketua Koperasi, Muhidin Maturan, mengungkapkan kebanggaannya atas pendampingan dan eksekusi program yang dilakukan PalmCo, yang menurutnya sangat profesional dan tepat waktu.
Acara tanam ulang di Riau juga dihadiri oleh sejumlah pejabat penting, termasuk Direktur Kelapa Sawit dan Aneka Palma Ditjenbun Kementerian Pertanian RI, Ardi Praptono, yang mengapresiasi upaya PTPN IV PalmCo dalam mengatasi ketimpangan produktivitas sawit petani swadaya. Ardi juga menyoroti dukungan pemerintah dalam bentuk bantuan sarana prasarana kepada kelompok tani, seperti kendaraan angkut TBS yang diberikan kepada KUD Karya Darma III di Siak.
“Langkah-langkah ini sangat penting dalam membantu petani mencapai potensi terbaik mereka, serta berkontribusi pada ketahanan pangan dan energi nasional,” tutup Ardi.