Skema baru integrasi BUMN Karya mulai disiapkan seiring upaya pemerintah memperkuat sektor konstruksi nasional. Proses ini kini masih dalam tahap kajian dan ditargetkan rampung paling lambat 2026.
Direktur Utama Waskita Karya, Muhammad Hanugroho, menjelaskan bahwa konsolidasi ini bertujuan mengembalikan fokus perusahaan konstruksi pelat merah pada bisnis intinya, serta memperkuat efisiensi operasional.
“Tujuan utama konsolidasi adalah kembali fokus kepada core business sebagai BUMN Karya. Selain itu, untuk peningkatan sinergi dan efisiensi operasional,” tuturnya dalam paparan publik, Selasa (4/11/2025).
Rencana integrasi BUMN Karya awalnya dicanangkan oleh Kementerian BUMN, dengan opsi penggabungan Waskita ke dalam PT Hutama Karya (Persero).
Namun, Hanugroho atau akrab disapa Oho menyebut proses konsolidasi kali ini akan dikaji ulang bersama PT Danantara Asset Management (Persero), holding operasional Danantara Indonesia, serta melibatkan konsultan independen.
“Memang sempat ada wacana integrasi Waskita kepada Hutama Karya. Namun, kami bersama Danantara akan melakukan kajian kembali untuk menentukan skema terbaik dari proses konsolidasi ini,” katanya.
Adapun hasil akhir konsolidasi belum bersifat final karena skema dan komposisi penggabungan akan ditentukan setelah kajian selesai.
Meski begitu, proses integrasi diyakini tetap menjadi langkah strategis untuk memperkuat posisi BUMN Karya di sektor konstruksi nasional.
Berdasarkan informasi Bisnis, PT Hutama Karya akan dipasangkan dengan WSKT dan PT Wijaya Karya (Persero) Tbk. (WIKA). Adapun PT PP (Persero) Tbk. (PTPP) digabung dengan PT Adhi Karya (Persero) Tbk. (ADHI), sedangkan PT Brantas Abipraya (Persero) dengan PT Nindya Karya (Persero).
Sebelumnya, Chief Operating Officer (COO) Danantara Indonesia Dony Oskaria mengatakan restrukturisasi dilakukan guna memastikan BUMN tetap sehat, berdaya saing, dan mampu memberikan dampak ekonomi bagi masyarakat.
“Intinya, kami di Danantara akan melakukan proses perbaikan semua perusahaan kita. Jadi, perusahaan-perusahaan sejenis terutama sekali akan kami lakukan konsolidasi supaya mereka memiliki daya saing,” ujarnya.
Salah satu fokus jangka pendek adalah pembentukan holding BUMN Karya. Berdasarkan proposal awal yang tengah disusun, kemungkinan ada tiga entitas konstruksi besar yang dinilai sehat secara keuangan dan operasional.
“Holding karya ini sedang kami proses, sedang lihat pilihan-pilihan untuk kami lakukan merger nantinya. Tentu kami ingin perusahaan-perusahaan karya kita menjadi sehat, sehingga ini akan dilakukan konsolidasi,” pungkas Dony.
Disclaimer: Berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab atas kerugian atau keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca
Sumber Bisnis, edit koranbumn
















