PT Telkom Indonesia Tbk. (TLKM) berupaya untuk terus mengembangkan konektivitas dan platform IoT untuk mendorong bisnis IoT.
Pada tahun ini, pengembangan solusi IoT Telkom akan difokuskan pada sektor utilitas, transportasi, dan logistik.
SVP Corporate Communication & Investor Relation Telkom Ahmad Reza mengatakan IoT merupakan bagian dari digital platform, yaitu salah satu domain bisnis digital yang tengah fokus dikembangkan Telkom.
Pengembangan bisnis tersebut dilakukan dengan cara mengembangkan dua rantai nilai yang ada di IoT milik Telkom, yaitu bisnis konektivitas khusus IoT (LoRaWAN) dan pengembangan platform IoT (Antares).
“Adapun sektor yang menjadi fokus pasar bisnis IoT diantaranya adalah segmen utilities, transportasi dan logistik,” kata Reza
Untuk diketahui, LoRa/LoRaWAN merupakan teknologi transmisi data jarak jauh untuk perangkat IoT yang dikembangkan oleh Telkom. Teknologi ini memiliki keunggulan hemat baterai dan berjalan di frekuensi 920-923 MHz.
LoRa memiliki jangkauan jarak 5 kilometer di daerah padat penduduk dan 15 kilometer di daerah pedesaan. Konsumsi dayanya rendah sehingga memungkinkan peralatan IoT berbasis baterai bisa bertahan lebih dari 10 tahun.
Salah satu solusi IoT Telkom yang telah menggunakan LoRa adalah pemantauan level kedalaman air, misalnya, dalam sebuah tangki. Sensor akan memonitor level air secara periodik untuk kemudian dilakukan analisa. Jika ada tangki yang kekurangan air, pengisian akan cepat dilakukan melalui informasi yang dikirim via ponsel atau PC.
Reza menambahkan pada tahun ini Telkom juga akan terus membuat komunitas IoT dengan cara mengembangkan solusi dan inovasi bersama universitas terkemuka.
Telkom juga akan berkolaborasi dengan para perusahaan rintisan serta bekerjasama dengan berbagai perusahaan yang telah terlebih dahulu mengembangkan bisnis IoT di luar negeri.
Reza berpendapat bahwa tantangan yang dihadapi dalam mengembangkan bisnis IoT saat ini adalah proses panjang untuk implementasi teknologi IoT.
Pelanggan perlu merasakan pengalaman dan manfaat yang ditawarkan oleh IoT tersebut sehingga dibutuhkan mekanisme bukti konsep atau proof of concept (PoC) sebelum komersial di pasar.
“Melalui tahapan PoC, Telkom tidak hanya memperoleh manfaat dari sisi pelanggan yang merasakan hasilnya, tapi juga dapat mendukung Telkom dalam pengembangan kapabilitas dan portfolio perusahaan,” kata Reza.
Sumber Bisnis, edit koranbumn