PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk. menyebutkan investasi Microsoft di Indonesia dalam membangun pusat data regional membuka peluang besar untuk berkolaborasi dengan Telkom Group dan menjadi bagian transformasi digital Indonesia.
Direktur Utama Telkom Ririek Adriansyah mengatakan perseroan menyambut baik langkah Microsoft untuk membangun pusat data regional di Indonesia, menyusul Google, Alibaba, dan Amazon.
Dia melanjutkan, saat ini Telkom group memiliki 60 persen dari pangsa pasar mobile, 85 persen pangsa pasar rumahan, dan bagian terbesar dari segmen enterprise termasuk Badan-badan Pemerintahan dan BUMN.
“Ini memposisikan kami sebagai pendorong utama transformasi digital di Indonesia dengan layanan yang kami sediakan untuk B2B, mobile, dan rumah. Namun, kami tidak akan dapat melakukan inisiatif yang besar ini sendirian, untuk itu kami sangat senang untuk memiliki partner strategis dan menyambut baik Microsoft,” ujarnya di agenda DevCon 2021 – Accelerating Indonesia’s Digital Economy yang diselenggarakan Bisnis Indonesia, Kamis (25/2/2021).
Dalam agenda yang sama, Direktur Utama Telkomsel, Setyanto Hantoro mengatakan ke depan dengan berbagai dukungan, berbagai inovasi teknologi, dan peningkatan skill dan kemampuan kerja dari inisiatif tersebut diharapkan kemitraan strategis atas Microsoft Indonesia dan Telkomsel dapat berjalan dengan harmonis agar dapat menjadi katalisator akselerasi transformasi digital di indonesia.
Menurut catatan Bisnis.com, Executive Vice President and President, Global Sales, Marketing and Operations Microsoft Jean-Philippe Courtois mengatakan pembangunan pusat data tersebut akan mendukung Indonesia untuk menjadi negara terdepan dalam hal ekonomi digital di Asia Tenggara.
“Semangat yang dimiliki setiap orang Indonesia, untuk berbuat lebih banyak, meraih lebih banyak, dan membantu komunitas mereka sungguh luar biasa, itulah sebabnya saya sangat bangga mengungkapkan bahwa kami akan berinvestasi di untuk membangun pusat data pertama Microsoft di Indonesia,” katanya.
Presiden Direktur Microsoft untuk Indonesia Haris Izmee menambahkan bahwa pusat data akan dibangun di beberapa wilayah, di mana setiap zona akan memiliki satu atau lebih dari pangkalan data.
“Dengan lokasi fisik berbeda. Mempunyai sumber energi, pendinginan, dan jaringan mandiri untuk melindungi data Anda,” kata dia.
Sebelumnya, Microsoft Azure menyatakan minat untuk membangun pusat data di Indonesia dan rencana investasi senilai US$1 miliar itu dalam pertemuan Presiden Joko Widodo dengan CEO Microsoft Satya Nadella pada Februari 2020.
Sumber Bisnis, edit koranbumn