Pengalaman yang matang dan jaringan yang luas menjadikan PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk. sebagai satu-satunya operator telekomunikasi yang terlibat dalam digitalisasi distribusi vaksin Covid-19.
Corporate Secretary PT Bio Farma (Persero) sekaligus Juru Bicara Vaksinasi Covid-19, Bambang Heriyanto mengatakan bahwa sejumlah standar yang diaplikasikan Telkom selama ini dalam memberikan layanan — mulai dari SOP, SMP, ISO, sampai dengan SLA/SLG – telah menjadi acuan dalam proyek distribusi vaksin.
Telkom juga mempunyai tim teknis yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia, yang dapat membantu menjaga kepuasan pembeli vaksin nantinya.
“Sesuai dengan standar praktik distribusi barang yang yang selama ini dilakukan oleh Bio Farma, sebelum sistem yang dikembangkan oleh Telkom digunakan, Bio Farma melakukan beberapa kali pengujian dan simulasi untuk menjamin bahwa sistem tersebut aman, dapat diandalkan, kuat, dan tepat digunakan,” kata Bambang
Dari sisi keamanan, kata Bambang, Telkom menerapkan sistem keamanan berlapis mulai dari sisi perangkat, jairngan, platform, dan aplikasi.
Di semua aspek tersebut, teknologi yang diadopsi Telkom menggunakan sistem enkripsi sehingga peretas tidak mudah menembus keamananTelkom.
Untuk sisi keandalannya, ujar Bambang, desain yang dibuat Telkom sudah memperhitungkan skalabilitas sistem sampai dengan 2 tahun ke depan dan menggunakan sistem pelapis (sytem redundancy) di sisi jaringan dan platform.
Tim digital Telkom juga mempunyai network operation center (NOC) 7×24 jam sehingga jika ada masalah yang terjadi di lapangan bisa cepat tertangani.
“Diharapkan, sistem monitoring distribusi Telkom yang dibangun Telkom sudah andal dan terhindar dari kasus jaringan terganggu [down],” ujarnya.
Sumber Bisnis, edit koranbumn