PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk telah menyiapkan dana untuk obligasi dan surat utang jangka menengah perseroan yang akan jatuh tempo pada semester II/2020
Berdasarkan data PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI), Obligasi II Telkom Tahun 2010 Seri B dengan jumlah pokok Rp1,99 triliun akan jatuh tempo pada 6 Juli 2020. Selanjutnya, perseroan juga memiliki total dua surat utang jangka menengah atau medium term notes (MTN) yang akan jatuh tempo total Rp496 miliar September 2020.
VP Corporate Finance & Investor Relations Telkom Indonesia Andi Setiawan mengatakan telah mempersiapkan dana internal untuk melunasi obligasi dan MTN yang akan jatuh tempo. Pihaknya mengklaim likuiditas emiten berkode saham TLKM itu tetap baik.
“Memang ada sedikit pengaruh akibat pandemi, khususnya di segmen enterprise. Namun, segmen lain yaitu mobile seluler dan consumer [Indihome] masih tetap baik,” jelasnya
Dalam laporan keuangan kuartal I/2020, TLKM melaporkan pendapatan Rp34,19 triliun per 31 Maret 2020. Realisasi itu turun 1,85 persen dari Rp34,84 triliun periode yang sama tahun lalu.
Penurunan tersebut berimbas kepada laba bersih perseroan. Jumlah yang dikantongi turun 5,82 persen dari Rp6,22 triliun pada kuartal I/2019 menjadi Rp5,86 triliun pada akhir Maret 2020.
PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) kembali menegaskan peringkat kredit TLKM idAAA pada 15 Juni 2020. Peringkat idAAA merupakan level tertinggi yang diberikan Pefindo kepada obligor.
Adapun, peringkat mencerminkan posisi bisnis perusahaan yang superior didukung diversifikasi dan jaringan yang luas, marjin profitabilitas yang kuat, serta ukuran proteksi arus kas yang sangat kuat didukung oleh struktur permodalan sangat konservatif.
Peringkat TLKM hanya dibatasi persaingan dalam industri telekomunikasi. Kendati demikian, Pefindo menyebut TLKM tetap unggul dalam jangka pendek hingga menengah didukung infrastruktur dan jaringan yang mapan sebagai keunggulan kompetitif dalam bisnis telekomunikasi.
Sumber Bisnis, edit koranbumn