Kantor Wilayah Telekomunikasi Yogyakarta, menyiapkan jaringan internet cepat untuk mendukung para pelaku UMKM. Jaringan internet ini tersebar di berbagai jalan protokol, terutama di Kota Yogyakarta.
GM WItel Yogyakarta, Firmansyah mengatakan, jaringan internet ini merupakan bagian dari investasi yang dilakukan Telkom untuk mendukung pusat-pusat bisnis, perkantoran dan residential di wilayah Jogja.
“Dalam investasi ini, sekalian kita siapkan jaringan yang bisa dimanfaatkan para pelaku UMKM. Entah warung-warung angkringan, para perajin ataupun pelaku usaha lainnya,” kata Firmansyah, kemarin.
Didampingi Asman Partnership Witel Yogyakarta, Hartono, Firman mengatakan, saat ini hampir seluruh wilayah DIY sudah terlayani jaringan fiber optic (FO)hingga ke kota-kota kecamatan. Jaringan FO ini, akan memperkuat layanan internet berkecepatan tinggi bagi masyarakat luas, sekaligus mendukung layanan Telkom berupa triple play dan two play yang per 4 November lalu sudah mencapai 116.500 pelanggan. Perinciannya, sebanyak 43.800 ribu adalah pelanggan triple play dan 72.700 pelanggan two play.
Angka ini, kata Firman, mencapai 98,5 persen dari target. Dan hingga akhir tahun, jumlah pelanggan Telkom diperkirakan akan menembus 120.500 pelanggan atau mencapai 102 persen dari target.
“Jumlah ini memang tidak yang terbesar di DIY dan Jateng. Kita nomor dua setelah Semarang yang pelanggannya mencapai 120.000 an. Tapi pendapatan kita jauh lebih baik karena pelanggan di DIY rata-rata pemakaiannya tinggi. Banyak yang diatas 20 mgbt. Terutama dari kalangan kampus dan dunia pendidikan,” katanya.
Saat ini, kontribusi pendapatan dari Telkom DIY tercatat mencapai 24 persen. Sedangkan dari Telkom Semarang sebesar 22 persen untuk wilayah DIY dan Jateng.
Telkom Wilayah Yogyakarta juga mengalami pertumbuhan pesat, dan menjadi urutan ketiga terbesar secara nasional untuk kantor wilayah Telkom Tipe A, setelah Makassar dan Bekasi.
“Sekarang ini bukan dunia pendidikan atau perguruan tinggi dan sekolah. Rumah tangga dan kost pun sudah sangat butuh jaringan internet. Bahkan, dunia perdagangan, desa wisata dan pertanian juga butuh internet untuk memantau harga misalnya,” lanjut Firman.
Terkait ketersediaaan jaringan internet untuk UKM, Hartono mengatakan, untuk saat ini jumlahnya sangat mencukupi. Pelaku UKM juga memiliki peluang untuk mendapatkan tambahan pemasukan dengan menjadi partner Telkom dalam menyediakan jaringan internet memanfaatkan WiFi id.
“Mekanismenya, para pelaku UKM bisa memasang WiFi id berbayar. Artinya pelanggan warung angkringan misalnya, dapat lebih nyaman nongkrong di warung tersebut sembari berselancar di dunia maya. Mereka cukup membeli voucher yang disediakan oleh pemilik angkringan. Jadi pengusaha warung angkringan bisa memberikan layanan tambahan untuk pelanggan, sekaligus mendapat tambahan pendapatan dari penjualan voucher,” terang Hartono
Sumber Telkom/koranbernas