Sebagai salah satu bangsa yang memiliki jumlah penduduk terbesar di dunia, Indonesia memiliki potensi yang besar khususnya di industri kreatif seperti games dan e-sport. Telkomsel sebagai operator telekomunikasi terbesar di Indonesia terus mengembangkan industri kreatif seperti games dan e-sport.
Menteri BUMN Erick Thohir mengapresiasi ekosistem digital khususnya industri games dan e-sport yang sudah dibangun Telkomsel selama ini. Ia juga meminta agar ekosistem digital yang sudah dibangun tersebut harus didorong untuk berpihak kepada kreator dan konten lokal.
“Keberpihakan tersebut bukan lantas mematikan konten asing atau memusuhi konten asing yang masuk ke Indonesia. Sebab Indonesia sudah menganut ekonomi terbuka, namun harus diseimbangkan. Jangan sampai bangsa Indonesia hanya sebagai konsumen dari kreator atau konten asing,” terang Erick pada penutupan Dunia Games Con (DG Con) 2022.
Lanjut Erick, sejatinya Indonesia sudah mampu memproduksi konten lokal. Contohnya saja dari 5 film buatan putra putri terbaik Indonesia, setidaknya sudah ditonton 27,1 juta penonton. Jumlah tersebut tentu saja di atas film Hollywood yang mencapai jumlah 22,1 juta penonton.
Dengan jumlah penonton yang signifikan tersebut, lanjut Erick, bangsa Indonesia dapat bersaing dalam membuat konten-konten yang berkualitas yang bisa ditonton oleh banyak masyarakat. Pemerintah melalui Kementerian BUMN terus mendorong tumbuhnya konten-konten lokal yang berkualitas, contohnya mendorong agar dapat memberikan penghargaan kepada musik dangdut di Indonesia.
“Amerika saja mendorong country music, masa iya kita tidak bisa mendorong dangdut. Saya ingin penghargaan kepada insan musik dangdut tak hanya sekadar wacana. Tidak ada alasan bagi bangsa Indonesia untuk tidak bisa menjadi negara popular culture. Kultur di Indonesia sangat banyak dan itu menjadi kekuatan yang sangat besar,” kata Erick.
Erick mengingatkan waktu bagi bangsa Indonesia menjadikan popular culture sangat terbatas. Batas waktunya hingga tahun 2038. Jika waktu tersebut terlampaui, maka bangsa Indonesia akan kehilangan momentum yang sangat berharga.
Pada saat mengunjungi booth yang ada di pergelaran Dunia Games Con (DG Con) 2022, Menteri Erick juga memberikan apresiasi kepada Fita. Apresiasi ini diberikan karena Fita yang dibuat Telkomsel sudah memiliki sistem yang sangat bagus. Fita adalah aplikasi mobile yang memberikan pengguna berbagai macam program gaya hidup sehat, konten-konten lokal yang relevan, dan juga ada banyak fitur yang bisa memotivasi pelanggan untuk mencapai tujuan hidup lebih sehat.
“Saya berharap Fita dapat memfasilitasi agar guru fitness atau dance diambil dari kreator anak muda yang top. Saya juga mengapresiasi Telkomsel yang mengakomodasi games lokal seperti Agate dari Bandung dan Lokapala. Kita dukung semua games karya generasi muda Indonesia. Memang games yang saat ini dipertandingkan di DG Con 2022 masih mayoritas dari asing. Namun tugas kita lah untuk menyeimbangkan,” tambah Erick.
Sementara itu Wishnutama Kusubandio, Komisaris Utama Telkomsel memastikan anak usaha Telkom tersebut turut aktif mengembangkan industri games dan e-sport di Indonesia. Menurut Wishnutama, Telkomsel akan terus berkolaborasi dan mendukung setiap individu yang terlibat serta berdedikasi untuk mengembangkan secara konsisten industri games dan e-sport di Indonesia.
“Diharapkan industri games dan e-sport di Indonesia akan terus menjadi lebih besar dengan inovasi supaya bisa bersaing. Telkomsel mendukung permintaan Kementerian BUMN agar Indonesia tak sekadar sebagai pasar, tetapi nantinya juga akan membangun ekosistem games,” pungkas Wishnutama.
Sumber Bisnis, edit koranbumn