Layanan komputasi awan diprediksi akan mengalami peningkatan lalu lintas data selama momen tahun baru.
PT Sigma Cipta Caraka (Telkomsigma) mengantisipasi lonjakan tersebut dengan menyiagakan Posko Siaga Natal dan Tahun Baru (Naru) agar layanan perseroan tetap andal dan terjaga.
Director Delivery and Operation Telkomsigma I Wayan Sukerta mengatakan Posko Siaga Naru berfungsi untuk berjaga-jaga seandainya terjadi downtime atau gangguan layanan telekomunikasi.
Posko akan memantau kesiapan secara menyeluruh mulai dari infrastruktur, sumber daya manusia hingga keamanan teknologi informasi dan komunikasi.
“Telkomsigma memastikan seluruh lini operasional bisnis pelanggan yang terkait dengan kesiapan layanan komputasi awan, layanan digital dan pangkalan data kami tetap berjalan lancar,” kata Wayan dalam siaran pers, Rabu (15/12/2021).
Wayan mengatakan keandalan komputasi awan perlu dijaga secara maksimal pada malam tahun baru karena segmentasi pelanggan Telkomsigma didominasi oleh industri esensial seperti perbankan, finansial, pangan, manufaktur, farmasi, hingga transportasi.
Selain Posko Siaga NARU 2021/2022, kata Wayan, kapabilitas FLOU Cloud juga makin memperkuat keamanan data pelanggan secara virtual.
FLOU Cloud memiliki sistem keamanan firewall berbasis web (WAF) untuk menyaring, memonitor, menganalisa dan mendeteksi semua akses serta melakukan blokir terhadap lalu lintas berbahaya yang diarahkan ke situs web dan aplikasi pelanggan.
“WAF mengamankan data pelanggan dan mencegah malfungsi server yang disebabkan oleh aktivitas dan serangan berbahaya,” kata Wayan.
Sekadar informasi, Telkomsigma saat ini mengoperasikan lebih dari 10 pangkalan data bersertifikasi Tier III dan Tier IV.
Selama lebih dari 20 tahun fokus di bidang pangkalan data, Telkomsigma telah melayani 238 perusahaan, termasuk perusahaan perbankan dengan regulasi tinggi dan perusahaan finansial di Indonesia.
Merujuk data Deloitte 2021, sejak 2015 hingga 2020 terjadi penurunan pemanfaatan kantor cabang bank (fisik) hingga 35 persen.
Perusahaan perbankan mulai beralih ke operasional yang lebih sederhana. Di sisi lain, selama periode tersebut interaksi digital meningkat 15 persen.
Sumber Bisnis, edit koranbumn