PT Pelayaran Nasional Indonesia (Persero) atau Pelni memastikan akan merevisi Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP). Hal tersebut dikarenakan kinerja Pelni tahun ini terdampak Covid-19.
“Prediksi hingga akhir tahun terkait RKAP ada revisi, jadi seluruh BUMN sedang membahas karena adanya pandemi. Ini termasuk degan Pelni sedang pembahasan,” kata Kepala Kesekretariatan Perusahaan Pelni Yahya Kuncoro dalam video konferensi, Rabu (19/8).
Meskipun belum bisa memberi tahu berapa persen revisi target kinerja tahun ini, Yahya mengatakan sudah dapat dipastikan akan ada penurunan. Sebab dengan adanya pembatasan mobilitas saat pandemi Covid-19 membuat jumlah penumpang turun.
Dia menjelaskan, penurunan keterisian penumpang kapal Pelni cukup tajam. Hingga saat ini, Yahya mengatakan keterisian penumpang baru mencapai 20 persen.
Meskipun begitu, Yahya menegaskan penumpang mulai meningkat semenjak Juli 2020. Yahya menuturkan hal tersebut dikarena adaptasi kebiasaan baru mulai diberlakukan sehingga penumpang perlahan meningkat.
“Kita yakin semester II untuk penumpang terjadi kenaikan cukup banyak dibandingkan bulan-bulan sebelumnya,” ungkap Yahya.
Pada April 2020, jumlah penumpang Pelni mulai turun hingga sekitar 42 ribu penumpang dan pada Mei 2020 terus turun hanya sekitar lima ribu penumpang. Lalu jumlah penumpang pada Juni 2020 mulai naik hingga sekitar 18 ribu penumpang dan pada Juli terus naik menjadi sekitar 61 ribu penumpang.
“Pada Agustus 2020, diprediksi juga bisa mencapai sekitar 61 ribu penumpang. September diprediksi 32 ribu penumpang, Oktober bisa 11 ribu penumpang hingga Desember bisa mencapai 134 ribu penumpang,” jelas Yahya.
Untuk itu, Yahya menuturkan Pelni masih memprediksi kinerja perusahaan akan bertahap membaik hingga akhir 2020. Dia optimistis kinerja Pelni hingga akhir 2020 masih positif meski terjadi penurunan penumpang.
Sumber Republika, edit koranbumn