Pandemi Covid-19 berdampak pada penghentian sebagian operasional PT Solusi Bangun Indonesia Tbk (SMCB) dan entitas anaknya. SMCB memperkirakan penghentian akan berlangsung hingga lebih dari tiga bulan.
SMCB menutup sementara beberapa fasilitas produksi semen klin di Pabrik Tuban, Cilacap, dan Narogong. Anak usaha PT Semen Indonesia Tbk (SMGR) ini juga menutup sementara fasilitas cement mill di Narogong, Cilacap, Tuban. Penutupan dipicu permintaan yang menurun akibat Covid-19.
“Pelaksanaan pekerjaan pemeliharaan besar juga tertunda karena keterbatasan resources, serta dalam rangka menghindari interaksi orang banyak,” ungkap manajemen Solusi Bangun Indonesia dalam keterbukaan informasi di Bursa Efek Indonesia, Jumat (12/6).
Tidak hanya pada segmen usaha semen, segmen usaha beton siap pakai milik entitas anak SMCB juga terdampak. Untuk sementara, kegiatan operasi produksinya juga dihentikan. Penghentian itu berlaku untuk batching plant (BP) di Legok (Banten), BP Ciwandan (Banten), BP Dadap (Jakarta), BP Pondok Indah (Jakarta), BP Pulogadung 1 (Jakarta), BP Cibitung (Jawa Barat), dan BP Rungkut (Surabaya).
Sementara untuk unit produksi aggregate juga melakukan penyesuaian operasional mulai dari mengurangi jam produksi sampai dengan penghentian sementara produksi.
Dengan adanya penghentian operasional ini, diprediksi pendapatan SMCB akan berkurang tidak lebih dari 25% timbang tahun 2019. Akan tetapi, untuk laba bersihnya diperkirakan terkoreksi lebih dalam antara 25% hingga 75%. Asal tahu saja, tahun lalu Solusi Bangun Indonesia mengantongi pendapatan bersih hingga Rp 11,06 triliun dan laba bersih hingga Rp 499,05 miliar.
Walau kinerja topline dan bottom line terpengaruh, SMCB menyatakan Covid-19 tidak mempengaruhi kewajiban keuangan jangka pendek yang dimiliki perusahaan semen ini.
Sekadar informasi, sejauh ini SMCB belum merumahkan maupun mengenakan PHK kepada karyawan. Akan tetapi dalam keterbukaan informasi itu dijelaskan jumlah karyawannya berkurang, dari sebelumnya 2.434 karyawan pada akhir tahun 2019 menjadi 2.388 karyawan per Mei 2020.
Sumber KOntan, edit koranbumn
















