Perusahaan konstruksi menjadi industri yang cukup terdampak pandemi virus corona. Salah satunya adalah produsen hotmix, readymix, precast, dan besi anak usaha PT Hutama Karya, PT Hakaaston.
Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) mempertahankan outlook negatif atas perusahaan ini dan medium term notes (MTN) tahun 2018. Sementara itu, peringkat Hakaaston ditetapkan di idBBB+.
“Kami mempertahankan outlook negatif peringkat Hakaaston untuk mengantisipasi tekanan pada arus kas masuk yang disebabkan penurunan pendapatan sebagai dampak dari pandemi Coronavirus Disease (COVID-19),” terang Aryo Perbongso dan Samgar Effember analis Pefindo dalam rilis 13 Agustus 2020.
Hakaaston memiliki dua MTN yang jatuh tempo pada tahun depan. MTN tersebut adalah MTN Hakaaston Tahun 2018 seri A dengan nilai pokok Rp 200 miliar. MTN ini menawarkan bunga tetap 9,5% per tahun. Surat utang ini akan jatuh tempo pada 4 September 2021.
Satu lagi, MTN Hakaaston Tahun 2018 seri B dengan nilai pokok Rp 200 miliar. MTN ini akan akan jatuh tempo pada 25 September 2021 dan akan memberi bunga tetap 9,5% per tahun.
Wabah COVID-19 menurunkan permintaan jasa konstruksi, dan memperlambat pekerjaan beberapa proyek termasuk proyek jalan tol Trans-Sumatra. Peringkat Hakaaston di level idBBB+ mencerminkan sinergi kuat dengan grup Hutama Karya dan mendapatkan manfaat dari percepatan pembangunan infrastruktur, produk yang terdiversifikasi, dan integrasi ke belakang.
Namun, peringkat Hakaaston dibatasi oleh struktur permodalan yang agresif, proteksi arus kas agak lemah, dan kondisi bisnis yang relatif berfluktuasi. Menurut Aryo dan Samgar, peringkat Hakaaston dapat diturunkan jika dampak pandemi Covid-19 lebih tinggi dari yang telah diantisipasi.
Ini akan berdampak pada pelemahan profil keuangan Hakaaston. Peringkat ini juga dapat diturunkan jika terdapat indikasi penurunan kepemilikan atau dukungan induk secara signifikan.
“Outlook akan direvisi menjadi stabil jika arus kas masuk Hakaaston mulai pulih dan mencatatkan pertumbuhan positif dari bulan ke bulan secara berkelanjutan,” tutur Aryo dan Samgar. Per 30 Juni 2020, PT Hutama Karya memegang 99,75% saham Hakaaston sisanya dipegang oleh Yayasan Kesejahteraan Karyawan PT Hutama Karya dengan kepemilikan 0,25%
Sumber Kontan, edit koranbumn