Angkasa Pura Airports terus melanjutkan pengembangan berbagai bandaranya, termasuk Bandara Sam Ratulangi Manado. Hingga 22 Juli 2021 lalu, progress perluasan terminal penumpang dan fasilitas penunjang Bandara Sam Ratulangi Manado yang memadukan konsep tradisional dan modern mencapai 92 persen.
“Pengembangan Bandara Sam Ratulangi Manado dilakukan untuk mendukung pengembangan pariwisata Sulawesi Utara, khususnya Likupang sebagai salah satu destinasi pariwisata super prioritas. Walaupun saat ini kondisi industri pariwisata cukup terpukul dengan adanya pandemi Covid-19 yang menyebar luas di hampir seluruh penjuru dunia dan menurunkan minat masyarakat untuk melakukan perjalanan, namun dalam jangka panjang potensi pertumbuhan industri pariwisata cukup tinggi,” ujar Direktur Utama Angkasa Pura Airports Faik Fahmi.
Desain terminal Bandara Sam Ratulangi Manado mengombinasikan konsep tradisional dan modern. Sentuhan tradisional berupa motif batik Tarawesan Pareday yang tercipta dalam bentuk geometris yang menyerupai sebuah perulangan garis sebagai representasi sebuah simbol gelombang kehidupan manusia yang hadir dari dua arah, yaitu arah atas dan bawah. Sisi modern akan tampak pada fasilitas-fasilitas terminal yang berstandar internasional.
Pengembangan bandara ini memperluas terminal penumpang menjadi 57.296 meter persegi dari 26.481 meter persegi. Perluasan terminal ini membuat Bandara Sam Ratulangi Manado mampu menampung hingga 5,7 juta penumpang per tahun dibanding sebelumnya yang hanya 2,6 juta per tahun. Sebagai informasi, pada 2019 Bandara Sam Ratulangi Manado telah melayani 2,2 juta penumpang, dengan 22,7 ribu pergerakan pesawat, serta 13.601.241 kg kargo. Sedangkan pada 2020, trafik penumpang Bandara Manado sebanyak 938.705 penumpang, trafik pesawat sebesar 12.435 pesawat, dan trafik kargo sebesar 15.250.319 kg.
Bandara Sam Ratulangi Manado juga dilengkapi dengan fasilitas modern mulai dari penambahan fix bridge yang semula 3 unit menjadi 5 unit. Konter check-in dari 30 unit menjadi 45 unit. Area parkir yang semula dapat menampung 350 kendaraan roda empat nantinya dapat menampung hingga 650 kendaraan. Untuk roda dua yang semula dapat menampung 734 unit menjadi 760 unit.
Bandara Sam Ratulangi Manado merupakan gerbang internasional di bagian utara Indonesia. Sebelum pandemi merebak, banyak penerbangan internasional dari dan menuju beberapa kota di China, seperti Guiyang, Hangzhou, Shanghai, Shenzen, Makau, Chengdu, Chonhqing, dan lainnya. Berdasarkan data Kantor Imigrasi TPI I Manado, sepanjang tahun 2019 tercatat sebanyak 116.144 turis Cina masuk ke Sulawesi Utara melalui Bandara Sam Ratulangi Manado atau meningkat 8,5% dibandingkan tahun 2018.
Bandara Sam Ratulangi Manado adalah salah satu dari 4 bandara yang ditargetkan selesai pengembangannya pada tahun 2021 ini. Tiga bandara lainnya di antaranya yaitu Terminal 1 Bandara Juanda Surabaya, Bandara Lombok Praya, dan Bandara Sultan Hasanuddin Makassar.