Tiga bank syariah anak usaha bank BUMN masing-masing dapat penempatan dana pemulihan ekonomi nasional (PEN) masing-masing Rp 1 triliun. Selain segmen UMKM, dan komersial, bank syariah juga akan membidik segmen konsumsi.
“Penempatan dana PEN kepada tiga bank syariah masing-masing senilai Rp 1 triliun. Sementara untuk empat BPD nilainya akan disesuaikan rencana bisnis, kapasitas, dan risiko,” kata Dirjen Perbendaharaan Kementerian Keuangan Andin Hadiyanto kepada Kontan.co.id, Jumat (25/9).
Asal tahu saja, ketiga bank syariah ini adalah Bank Syariah Mandiri, BNI Syariah dan BRI Syariah.
Andin menambahkan ada sejumlah pertimbangan mengapa Dirjen Perbendaharaan Kemenkeu memutuskan untuk menempatkan dana PEN kepada tiga bank syariah tersebut.
Ini terkait rencana bisnis, kapasitas, dan risiko bank untuk melakukan ekspansi pembiayaan, menurunkan marjin, menjaga NPF, serta kontribusi dalam mendukung pemulihan ekonomi nasional.
Yang menarik. selain ke segmen UMKM dan komersial, tiga bank syariah tersebut juga akan menyalurkan dana menjadi pembiayaan ke segmen konsumsi.
“Kami sangat mendukung program PEN, dana akan kami salurkan menjadi pembiayaan untuk mendukung pelaku UMKM, maupun kebutuhan individu saat pandemi,” kata Direktur Utama PT Bank Syariah Mandiri Tony Eko Boy Subari dalam paparan virtual, Jumat (25/9).
Ia menambahkan, penempatan dana dalam bentuk deposito di perseroan juga tergolong murah, mengingat tingkat suku bunga yang hanya 2,82%, mengacu suku bunga Bank Indonesia tiga bulan (BI3MRR) sebesar 3,82% dikurangi 1%.
Makanya biaya dana perseroan diakuinya tak akan terkerek naik akibat penempatan dana PEN ini.
Direktur Keuangan dan Operasional PT BNI Syariah Wahyu Avianto pun mengakui hal yang sama. “Cost of fund kami sudah cukup rendah pada kisaran 2,20%, namun masih ada deposito bagi hasil dengan tingkat di atas biaya dana kami,” katanya kepada Kontan.co.id secara terpisah.
Meskipun tingkat suku bunga penempatan lebih tinggi dari biaya dana perseroan, namun lantaran nilai penempatan yang tak signifikan dibandingkan dana pihak ketiga perseroan, biaya dana BNI Syariah juga ditaksir tak akan terkerek.
Entitas anak PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) ini juga bakal menyalurkan pembiayaan dari dana PEN ke segmen konsumsi terutama untuk kebutuhan perumahan.
“Dana Rp 1 triliun target leverage dua kali atau Rp 1 triliun. Rencana penyaluran pembiayaannya kepada segmen konsumsi terutama perumahan, sementara untuk segmen komersial untuk kebutuhan pembiayaan BUMN,” lanjut Wahyu.
Sementara Sekretaris Perusahaan PT Bank BRI Syariah Tbk (BRIS) Mulyatno Rachmanto bilang, Rp 1 triliun dana PEN akan disalurkan menjadi pembiayaan kepada komunitas, dan para pelaku UMKM.
Sumber Kontan, edit koranbumn