Tepat 20 September 2016, WSBP resmi melantai di Bursa Efek Indonesia melalui Penawaran Umum Perdana Saham (Initial Public Offering). Media nasional baik online maupun cetak pun membuat headline mengenai peristiwa penting tersebut. Tempo.co misalnya memilih judul “Baru Melantai di Bursa, Saham Waskita Beton Melesat 70 Poin”, ada pula Kontan yang menuliskan “Sehari Listing, Saham WSBP Langsung Melesat”.
WSBP melakukan IPO dengan melepas 10,54 miliar lembar saham dengan harga penawaran Rp 490/saham. Itu berarti, perusahaan memperoleh dana segar dari IPO senilai Rp 5,17 Triliun dengan penjamin pelaksana emisi adalah PT Mandiri Sekuritas, PT Danareksa Sekuritas, PT Bahana Securities, dan PT BNI Securities. .
Seiring perkembangan iklim usaha yang semakin ketat di sektor manufaktur, WSBP semakin bertumbuh. Hingga per Agustus 2018, WSBP membukukan pendapatan usaha sebesar Rp 5,02 triliun, laba sebesar Rp 892,32 miliar, nilai kontrak baru sebesar Rp 4,08 triliun. Selain itu, saat ini WSBP memiliki 11 Plant, 58 Batching Plant, dan 5 Quarry.
Dengan Kinerja yang positif ini, perusahaan pun sudah memiliki strategi untuk memacu pertumbuhan, yaitu dengan melakukan diversifikasi produk ke lini bisnis pada proyek jalan dan jembatan, kereta api, residensial, dan energi. Kedua, WSBP melakukan ekspansi supply chain dengan mengakuisisi quarry, transporter, dan besi/baja masih dalam tahap feasibility study.
PT Waskita Beton Precast Tbk – “Dedication for Movement
Sumber In Waskita BEton Precast
Editor : koranbumn.com