PT Kereta Api Indonesia (Persero) menandatangani Nota Kesepahaman atau Memorandum of Undersatanding (MoU) dengan PT Garuda Maintenance Facility Aero Asia Tbk atau GMF tentang Rencana Kerja Sama Pemanfaatan Fasilitas dan Sumber Daya Dalam Perawatan Rotating Equipment dan Digitalisasi Pemeliharaan. Penandatanganan MoU tersebut dilakukan oleh Direktur Pengelolaan Sarana KAI Eko Purwanto dan Direktur Business & Base Operation GMF Ananta Widjaja bersamaan dengan perayaan HUT ke-77 KAI di Pusdiklat Ir. H. Djuanda, Kota Bandung, pada Rabu (28/9).
MoU ini dimaksudkan sebagai komitmen dan landasan bagi KAI dan GMF untuk melaksanakan penjajakan rencana kerja sama yang meliputi pemanfaatan Pusat Logistik Berikat GMF, kerja sama pemasaran dengan memanfaatkan peningkatan Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN), perbaikan dan pemeliharaan komponen mesin lokomotif, serta digitalisasi manajemen perawatan sarana.
Perawatan sarana kereta api sangat penting untuk operasional kereta api guna memperpanjang usia mesin serta memitigasi terjadinya kerusakan komponen. Fungsi sarana yang terjaga dan optimal menjadi salah satu aspek penting untuk meningkatkan keselamatan perjalanan kereta api. MoU tersebut juga sejalan dengan transformasi digital yang sedang KAI gaungkan saat ini. Harapannya, digitalisasi manajemen perawatan sarana dapat meningkatkan efisiensi, keakuratan, serta meminimalisasi kesalahan dalam merawat sarana-sarana kereta api.
Inisiatif KAI untuk menggandeng GMF adalah sebagai upaya penguatan sinergi BUMN. GMF merupakan anak usaha dari Garuda Indonesia dengan pengalaman yang cukup lama di bidang perawatan, perbaikan, dan pemeriksaan pesawat terbang yang dituntut memiliki nilai ketepatan dan presisi tinggi.
Direktur Utama KAI Didiek Hartantyo mengatakan, pada momentum spesial ini, KAI berupaya untuk terus meningkatkan keselamatan perjalanan kereta api, salah satunya dari sektor perawatan sarananya. Terjalinnya kolaborasi yang baik antara KAI dan GMF akan semakin menguatkan sistem perawatan sarana perkeretaapian agar tetap andal.
“Semoga MoU tersebut dapat memberikan nilai tambah bagi KAI maupun GMF. Kolaborasi ini juga diharapkan mampu mendukung upaya KAI dalam menjalankan kereta api dengan zero accident dan meningkatkan kualitas perawatan sarana kereta api sehingga semakin banyak masyarakat yang menggunakan kereta api sebagai transportasi andalannya,” kata Didiek.
Direktur Utama GMF, Andi Fahrurrozi, pun menambahkan bahwa perluasan pangsa pasar pada segmen non aviasi adalah upaya GMF dalam mewujudkan perbaikan berkelanjutan pasca pandemi. Kerja sama dengan KAI diharapkan dapat menjadi portfolio selanjutnya bagi GMF dalam langkah ekspansi pada layanan industrial solution-nya. Dengan membawa standar keselamatan yang selama ini diterapkan pada pesawat, GMF berharap layanan yang diberikan dapat turut berkontribusi meningkatkan kualitas perkeretaapian tanah air.
“GMF memiliki misi untuk menunjukkan kontribusi nyata bagi bangsa Indonesia, salah satunya dengan mendukung sektor-sektor vital negeri ini. Membawa semangat sinergi BUMN, semoga kerja sama ini dapat membawa keuntungan bagi kedua belah pihak. Semoga GMF dapat menjadi salah satu penopang bagi KAI dalam memberikan layanan terbaik bagi masyarakat Indonesia dan semoga kepercayaan yang diberikan KAI dapat mendukung pemulihan yang kini tengah GMF galakkan,” tutup Andi.