PT Angkasa Pura II (Persero) bersama dengan PT Perkebunan Nusantara XII (PTPN XII) dan Pemerintah Kabupaten Jember pada hari ini menandatangani nota kesepahaman (Memorandum of Understanding/MoU) terkait Pemanfaatan Aset Milik PTPN XII dan/atau Barang Milik Daerah Kabupaten Jember Untuk Pembangunan, Pengembangan dan/atau Pengusahaan Bandara Notohadinegoro di Jember, Jawa Timur.
Penandatanganan MoU tersebut dilakukan oleh President Director PT Angkasa Pura II (Persero) Muhammad Awaluddin, Bupati Jember dr.Hj. Faida, MMR, dan Direktur Utama PTPN XII Berlino Mahendra Santosa yang disaksikan oleh Dirjen Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan Agus Santoso dan Direktur Holding PTPN M. Cholidi.
MoU ini merupakan langkah awal bagi seluruh pihak dalam bekerjasama guna meningkatkan rute, frekuensi, dan kualitas penerbangan di Bandara Notohadinegoro untuk mendukung perekonomian, perdagangan dan pariwisata serta memperluas konektivitas udara bagi masyarakat Jember dan sekitarnya.
Secara umum MoU yang ditandangani oleh perseroan dan para pihak akan meliputi hal-hal sebagai berikut:
1) Penyediaan lahan sesuai kebutuhan master plan Bandar Udara Notohadinegoro Kabupaten Jember;
2) Pemberian rekomendasi dan/atau penerbitan Peraturan Daerah yang terkait keamanan dan keselamatan penerbangan;
3) Proses pembangunan, pengembangan, dan/atau pengusahaan Bandar Udara Notohadinegoro Kabupaten Jember yaitu area sisi udara dan/atau sisi darat;
4) Penyediaan infrastruktur dan/atau aksesibilitas Bandar Udara Notohadinegoro Kabupaten Jember;
5) Penghijauan lingkungan di sekitar Bandar Udara Notohadinegoro Kabupaten Jember;
6) Pembebasan Bandar Udara Notohadinegoro Kabupaten Jember dari Obstacle untuk menjamin keamanan dan keselamatan penerbangan.
President Director PT Angkasa Pura II (Persero) AP II Muhammad Awaluddin mengatakan, “Seluruh poin yang disepakati dalam MoU tersebut akan didetailkan lebih lanjut dalam Perjanjian Kerjasama (PKS), khususnya dalam aspek pengembangan seluruh infrastruktur bandara dimana kami berencana akan melakukan investasi di Bandara Notohadinegoro dengan estimasi nilai sebesar ± Rp 200 Milyar.”
Sejumlah rencana akan dilakukan di Bandara Notohadinegoro antara lain pengembangan landas pacu atau runway dari eksisting 1.645 m x 30m menjadi 2.250 m x 45 m dan pengembangan terminal penumpang pesawat yang saat ini hanya seluas 618 m2 akan diperbesar menjadi 1800 m2, di mana hal ini untuk mengakomodir penerbangan Boeing 737 series serta potensi untuk melayani sekitar 300.000 penumpang per tahun.
Sementara itu, Bupati Jember dr. Hj. Faida, MMR mengatakan, “Kami sangat berterima kasih pada seluruh pihak atas terlaksananya penandatangan MoU ini, kami harap ini merupakan awal yang baik serta komitmen bersama untuk mengembangkan bandara yang telah ditunggu-tunggu selama ini oleh masyarakat Jember. Bandara ini diharapkan nantinya dapat menjadi bandara embarkasi sekaligus dembarkasi yang melayani penerbangan haji dan umroh bagi masyarakat Jember”.
Rencana PT Angkasa Pura II (Persero) di Bandara Notohadinegoro Jember nantinya akan mendesain ulang bangunan terminal penumpang menjadi lebih modern dengan langkah awal yaitu menetapkan terminal basic design, lalu akan dikembangkan lagi dalam Detail Engineering Design (DED), bila telah rampung baru kemudian akan ditenderkan.
Dua Bandara didaerah Jawa Timur ini yaitu Bandara Notohadinegoro Jember dan Bandara Banyuwangi nanti akan dioperasikan dengan konsep Multi Airport System dimana kedua bandara tersebut dapat saling membackup ketika terjadi sesuatu yg menyebabkan salah satu bandara tutup. Bandara Banyuwangi sendiri mengusung konsep Tourism Airport sedangkan Bandara Notohadinegoro Jember nantinya akan digunakan untuk penerbangan Haji dan Umroh.
Sumber Siaran Pers AP2
Penandatanganan MoU tersebut dilakukan oleh President Director PT Angkasa Pura II (Persero) Muhammad Awaluddin, Bupati Jember dr.Hj. Faida, MMR, dan Direktur Utama PTPN XII Berlino Mahendra Santosa yang disaksikan oleh Dirjen Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan Agus Santoso dan Direktur Holding PTPN M. Cholidi.
MoU ini merupakan langkah awal bagi seluruh pihak dalam bekerjasama guna meningkatkan rute, frekuensi, dan kualitas penerbangan di Bandara Notohadinegoro untuk mendukung perekonomian, perdagangan dan pariwisata serta memperluas konektivitas udara bagi masyarakat Jember dan sekitarnya.
Secara umum MoU yang ditandangani oleh perseroan dan para pihak akan meliputi hal-hal sebagai berikut:
1) Penyediaan lahan sesuai kebutuhan master plan Bandar Udara Notohadinegoro Kabupaten Jember;
2) Pemberian rekomendasi dan/atau penerbitan Peraturan Daerah yang terkait keamanan dan keselamatan penerbangan;
3) Proses pembangunan, pengembangan, dan/atau pengusahaan Bandar Udara Notohadinegoro Kabupaten Jember yaitu area sisi udara dan/atau sisi darat;
4) Penyediaan infrastruktur dan/atau aksesibilitas Bandar Udara Notohadinegoro Kabupaten Jember;
5) Penghijauan lingkungan di sekitar Bandar Udara Notohadinegoro Kabupaten Jember;
6) Pembebasan Bandar Udara Notohadinegoro Kabupaten Jember dari Obstacle untuk menjamin keamanan dan keselamatan penerbangan.
President Director PT Angkasa Pura II (Persero) AP II Muhammad Awaluddin mengatakan, “Seluruh poin yang disepakati dalam MoU tersebut akan didetailkan lebih lanjut dalam Perjanjian Kerjasama (PKS), khususnya dalam aspek pengembangan seluruh infrastruktur bandara dimana kami berencana akan melakukan investasi di Bandara Notohadinegoro dengan estimasi nilai sebesar ± Rp 200 Milyar.”
Sejumlah rencana akan dilakukan di Bandara Notohadinegoro antara lain pengembangan landas pacu atau runway dari eksisting 1.645 m x 30m menjadi 2.250 m x 45 m dan pengembangan terminal penumpang pesawat yang saat ini hanya seluas 618 m2 akan diperbesar menjadi 1800 m2, di mana hal ini untuk mengakomodir penerbangan Boeing 737 series serta potensi untuk melayani sekitar 300.000 penumpang per tahun.
Sementara itu, Bupati Jember dr. Hj. Faida, MMR mengatakan, “Kami sangat berterima kasih pada seluruh pihak atas terlaksananya penandatangan MoU ini, kami harap ini merupakan awal yang baik serta komitmen bersama untuk mengembangkan bandara yang telah ditunggu-tunggu selama ini oleh masyarakat Jember. Bandara ini diharapkan nantinya dapat menjadi bandara embarkasi sekaligus dembarkasi yang melayani penerbangan haji dan umroh bagi masyarakat Jember”.
Rencana PT Angkasa Pura II (Persero) di Bandara Notohadinegoro Jember nantinya akan mendesain ulang bangunan terminal penumpang menjadi lebih modern dengan langkah awal yaitu menetapkan terminal basic design, lalu akan dikembangkan lagi dalam Detail Engineering Design (DED), bila telah rampung baru kemudian akan ditenderkan.
Dua Bandara didaerah Jawa Timur ini yaitu Bandara Notohadinegoro Jember dan Bandara Banyuwangi nanti akan dioperasikan dengan konsep Multi Airport System dimana kedua bandara tersebut dapat saling membackup ketika terjadi sesuatu yg menyebabkan salah satu bandara tutup. Bandara Banyuwangi sendiri mengusung konsep Tourism Airport sedangkan Bandara Notohadinegoro Jember nantinya akan digunakan untuk penerbangan Haji dan Umroh.
Sumber Siaran Pers AP2