Sebagai salah satu industri pertahanan handal yang mendapat kepercayaan dan dukungan penuh dari pemerintah untuk melaksanakan pembangunan dan pemeliharaan alutsista matra laut, PT PAL Indonesia menerima kunjungan Menteri Pertahanan Republik Indonesia Prabowo Subianto. Kunjungan tersebut disambut langsung oleh CEO PT PAL Indonesia Kaharuddin Djenod, Plt. Komisaris Utama Didit Herdiawan, beserta jajaran BoD dan BoC PT PAL Indonesia.
Kunjungan ini bertujuan untuk meninjau proyek strategis yang sedang dikerjakan PT PAL. Saat ini PT PAL Indonesia tengah mengerjakan beberapa proyek strategis pesanan Kementerian Pertahanan seperti peremajaan kapal perang TNI AL melalui program Refurbishment 41 KRI serta pembangunan kapal Frigate Merah Putih. Dalam kunjungannya Menhan Prabowo meninjau langsung beberapa proyek yang sedang dikerjakan PT PAL Indonesia diantaranya proyek kapal Frigate Merah Putih, R41 yaitu proyek Refurbishment KRI Halasan-630, KRI REM-331.
Dalam kunjungannya, Menhan Prabowo mengatakan “Perkembangan pembangunan dan perbaikan kapal di PT PAL Indonesia saat ini sudah mengalami progress signifikan. Kemajuan progam kita, ditunjukkan dengan sudah memperbaiki 41 kapal perang, progresnya cukup bagus. Saya atas nama pemerintah mengucapkan terima kasih pada saudara-saudara sekalian, pada PT PAL dan satgas Frigate Merah Putih, terima kasih atas dedikasi saudara-saudara, terima kasih atas prestasi saudara-saudara, kapasitas saudara-saudara ini sangat membanggakan. Kita membuat sejarah, kapal perang terbesar dan 100% dibuat oleh putra-putri Indonesia. Terima kasih dan selamat bekerja”.
Melalui kunjungan ini, menjadi bukti akan besarnya kepercayaan pemerintah Indonesia melalui Kementerian Pertahanan kepada PT PAL Indonesia sebagai mitra strategis yang mendukung PT PAL sebagai industri pertahanan yang mandiri, berkualitas dan memiliki daya saing.
Dalam proyek R41 KRI, PAL sedang melaksanakan docking kapal perang di antaranya, KRI Fatahillah-361, KRI Sura-802, KRI Malahayati-362, KRI Hasan Basri-382, KRI Ajak-653, KRI Halasan-630, KRI Raden Eddy Martadinata-331, yang bertujuan untuk mendukung TNI AL sehingga memiliki performa alutsista yang andal.
CEO PT PAL Indonesia, Kaharuddin Djenod menyampaikan, “Kita lihat tadi ketika Menhan hadir disini begitu antusias dan bangga dengan kemajuan yang sudah dicapai oleh PT PAL. Artinya, PT PAL kedepan siap mendapatkan gelontoran proyek-proyek besar lebih banyak lagi. Ini tanda bahwa beliau sebagai Menhan menunjukkan keberpihakannya terhadap pencapaian kemandirian teknologi di industri pertahanan yaitu PT PAL Indonesia.
Menhan Prabowo juga mengapresiasi kesigapan BUMS yang turut bersinergi dalam penyelesaian proyek Refurbishment 41 kapal perang TNI AL. Dalam rangkaian kunjungan Menhan, beberapa mitra BUMS juga turut menyampaikan laporan progres Refurbishment 41 KRI dalam teleconference antara lain PT Batamec, PT Waruna Shipyard, PT Dok Bahari Nusantara, PT Palindo Marine yang turut bersinergi dalam penyelesaian proyek kapal perang TNI AL.
Hal ini sesuai dengan semangat kemandirian dan arahan Presiden Jokowi dan Menhan Prabowo bahwa tidak ada keterlibatan asing dalam proses pembangunan kapal frigate merah putih. Menjadi satu barometer bagaimana kemandirian yang selalu didengungkan oleh Presiden Jokowi dan Menteri Pertahanan.
Kegiatan hari ini menjadi bukti akan besarnya kepercayaan pemerintah Indonesia melalui Kementerian Pertahanan kepada PAL Indonesia sebagai mitra strategis dan mendukung PT PAL sebagai industri pertahanan yang mandiri, berkualitas dan memiliki daya saing. Melalui sinergi antara Pemerintah, BUMN Indhan dan BUMS diharapkan dapat bersama-sama mempertahankan kehormatan dan kedaulatan RI.