PT Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan & Ratu Boko (Persero) melalui Tanggung Jawab Sosial Lingkungan (TJSL) melaksanakan acara sharing session bersama Rumah BUMN (RB) PLN Gunungkidul, Yogyakarta, Minggu (24/1/2021). Kegiatan ini merupakan program lanjutan bagi para penerima manfaat Rumah Layak Huni PT TWC yang berada di Gunungkidul.
Acara sharing session ini bekerjasama dengan Rumah BUMN (RB) PT PLN yang berada di Gunungkidul. Hadir juga para pemerintah desa dan tokoh masyarakat. Acara berlangsung selama kurang lebih dua jam melalui zoom meeting.
PT TWC selaku perusahaan BUMN di bidang pariwisata ingin agar para penerima manfaat bisa meningkatkan kesejahteraan bagi keluarganya. Maka, TJSL PT TWC tidak berhenti dengan memberikan bantuan Rumah Layak Huni, namun juga didorong untuk memiliki pekerjaan mandiri dan berdaya saing untuk kesejahteraan keluarga.
“Kegiatan ini dilaksanakan sebagai tindak lanjut untuk para penerima manfaat bantuan Rumah Layak Huni bagi empat keluarga di Gunungkidul. Harapan kami, dengan program ini bisa memberikan semangat baru untuk berkarya meningkatkan kesejahteraan keluarganya,” terang Manager TJSL PT TWC Bambang Sarwo Eddy.
Manager Bagian Keuangan Sekretariat dan Administrasi (MBKSA) PLN UP3 Yogyakarta, Alauddin menyambut baik atas kegiatan ini. “Sudah selayaknya sinergi antar BUMN ini dijalin untuk memajukan UMK di Indonesia khususnya di Gunungkidul. Rumah BUMN PLN di Gunungkidul telah hadir sejak tahun 2015 dan siap bekerjasama. Semoga upaya bersama ini akan bermanfaat dan berjalan sukses,” terang Alauddin.
Dalam kesempatan ini, RB PLN menghadirkan konsultan dan praktisi bisnis sekaligus pengelola RB PLN Haniyanto Joedo. Selama kurang lebih dua jam, Haniyanto menyampaikan kiat-kiat dan bagaimana caranya agar calon UMK dapat menjadi anggota dan bisa belajar di RB PLN GK.
“Kami berharap, upaya ini tidak berhenti sampai disini. Setelah penerima manfaat dan semua audiens mengetahui apa dan bagaimana RB, maka bisa menjadi mengawali semangat dalam mewujudkan kehidupan yang lebih baik dengan memiliki usaha mandiri,” tutup Eddy.