Transaksi perbankan digital di PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI) dan PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. (BBNI) melesat pada April 2023 seiring dengan ramainya penggunaan layanan digital pada momen ramadan dan libur lebaran.
Direktur Jaringan & Retail Banking Banking Bank Mandiri Aquarius Rudianto mengatakan sampai dengan akhir April 2023, layanan digital di Bank Mandiri yakni Livin’ by Mandiri telah diunduh hampir sebanyak 27 juta kali.
Adapun, pada periode Januari hingga April 2023, Bank Mandiri telah mampu mengelola lebih dari 812,62 juta transaksi, meningkat 41 persen secara tahunan (year on year/yoy).
Sementara itu, nilai transaksi Livin’by Mandiri sampai dengan akhir April 2023 telah mencapai Rp968,6 triliun, naik 68 persen yoy dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya.
Untuk lebih mendorong transaksi digitalnya, Bank Mandiri meluncurkan sejumlah fitur baru di Livin’ by Mandiri. Teranyar, Bank Mandiri menyematkan fitur pembukaan rekening tambahan untuk mengelola ragam kebutuhan finansial nasabah mulai dari tabungan dana darurat, pembelian, pembayaran atau untuk kebutuhan menabung lainnya.
Bank Mandiri juga mengembangkan fitur ubah PIN kartu debit atau kredit, request kartu debit fisik, dan copy billing address. “Fitur-fitur terbaru ini adalah bukti komitmen Bank Mandiri dalam memberikan pengalaman perbankan yang lebih baik dan inovatif bagi nasabah,” kata Aquarius dalam keterangan tertulis pada beberapa waktu lalu.
BNI juga mencatatkan peningkatan transaksi digitalnya seiring momen ramadan dan lebaran tahun ini. Platform BNI Mobile Banking mencatatkan peningkatan jumlah transaksi 56 persen yoy pada April 2023 hingga mencapai angka 275 juta. Sementara, nilai transaksi BNI Mobile Banking mencapai Rp343 triliun pada April 2023, naik 47 persen yoy.
Corporate Secretary BNI Okki Rushartomo mengatakan pertumbuhan tersebut sejalan dengan peningkatan jumlah pengguna BNI Mobile Banking. Pada April 2023, jumlah pengguna BNI Mobile Banking mencapai 14,4 juta, tumbuh 23,6 persen yoy.
“BNI terus berkomitmen untuk melaksanakan rapid user acquisition dengan mengintegrasikan BNI Mobile Banking dengan ekosistem segmen nasabah lainnya, seperti ekosistem UMKM [usaha mikro, kecil, dan menengah] serta korporasi,” ujar Okki.
Sama dengan Bank Mandiri, BNI juga gencar mengembangkan sejumlah fitur pada platform mobile banking itu yang mencakup pembelian produk investasi, produk asuransi, serta pembayaran berbagai macam kebutuhan sehari-hari.
Sebelumnya, Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo memproyeksikan transaksi layanan digital perbankan akan menyentuh angka Rp64.000 triliun sepanjang tahun ini, naik sekitar 22 persen yoy dibandingkan dengan Rp52.545,8 triliun sepanjang 2022.
Perry sendiri mengatakan proyeksi tersebut seiring dengan posisi Indonesia saat ini yang menjadi salah satu negara paling cepat melaksanakan akselerasi ekonomi keuangan digital.
“Layanan perbankan digital bisa mencapai lebih dari Rp64.000 triliun baik transfer dan transaksi-transaksi lain,” jelasnya dalam agenda Opening Ceremony Festival Ekonomi Keuangan Digital Indonesia (FEKDI), awal bulan ini (8/5/2023).
Sumber Bisnis, edit koranbumn