Pandemi bikin bisnis uang elektronik berbasis kartu TapCash milik PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) terganggu. Sejumlah strategi telah disiapkan mendorong transaksi dan mempertahankan komisi.
VP E-channel BNI Fajar Kusuma Nugraha bilang penurunan transaksi TapCash terjadi akibat pembatasan sosial saat pandemi. Maklum, uang elektronik berbasis kartu utamanya memang digunakan untuk transaksi transportasi yang kini diberlakukan sangat terbatas.
“Implementasi kebijakan work from home (WFH), pembatasan sosial berkala besar (PSBB) menurunkan jumlah dan nilai transaksi TapCash, terutama dari transaksi jalan tol,” kata Fajar kepada Kontan.co.id, Selasa (2/6).
Penurunan mulai terjadi pada Maret 2020 saat pembatasan sosial memuncak. Pertumbuhan Tapcash Maret 2020 merosot 16%, sementara pada April 2020 pertumbuhan jatuh lebih dalam sebesar 44%.
Berkurangnya transaksi diakui Fajar memang bakal menggerus pendapatan komisi BNI dari bisnis uang elektroniknya. Meski demikian dia masih optimistis sejumlah target masih bisa dipenuhi.
Bank berlogo angka 46 ini misalnya terus berkoordinasi dengan mitra merchant untuk mengalihkan transaksi dari dari kanal luring ke daring.
“Kami masih optimistis target 2020 bisa tercapai, yaitu transaksi isi ulang TapCash mencapai tumbuh 53% sebanyak 11,4 juta transaksi dengan nilai Rp 1,08 triliun. Sedangkan nilai transaksinya bisa mencapai Rp 1,03 triliun sebanyak. 85,1 juta transaksi,” pungkas Fajar.
Sumber Kontan, edit koranbumn