PT Bukit Asam Tbk (PTBA) mencuil bisnis pembangkit listrik tenaga surya (PLTS). Ground breaking proyek PLTS kerja sama antara PTBA dan PT Jasa Marga (Persero) atau JSMR di Jalan Tol Bali Mandara pada Sabtu (5/3) lalu mempertegas upaya diversifikasi bisnis perusahaan batubara pelat merah tersebut.
Sekretaris Perusahaan Bukit Asam, Apollonius Andwie mengatakan, proyek PLTS Jalan Tol Bali Mandara merupakan bagian dari strategi transformasi bisnis PTBA ke depan.
PTBA berkomitmen mendukung kebijakan pemerintah untuk menjaga perubahan iklim dunia sesuai Paris Agreement yang telah diratifikasi oleh Indonesia pada 22 April 2016, serta dalam rangka wujud nyata mendukung agenda Presidensi G20 Indonesia 2022. Proyek investasi ini dilakukan oleh grup PTBA dengan berorientasi pada profit,” ujar Apollonius kepada Kontan.co.id (10/3).
Kegiatan ground breaking PLTS Jalan Tol Bali Mandara merupakan tindak lanjut dari penandatanganan Nota Kesepahaman/Memorandum of Understanding (MoU) yang diteken oleh PTBA dan Jasa Marga pada 2 Februari 2022 lalu.
PLTS di Jalan Tol Bali Mandara nantinya akan dibangun oleh Bukit Asam melalui anak perusahaannya, yaitu PT Bukit Energi Investama (BEI), untuk mendukung kegiatan usaha dan operasional a PT Jasamarga Bali Tol (JBT) yang merupakan anak usaha Jasa Marga. Manajemen tidak merinci berapa estimasi kebutuhan investasi untuk membiayai pembangunan proyek PLTS ini.
Menurut rencana, PLTS Jalan Tol Bali Mandara bakal memiliki kapasitas maksimum 400 kilowatt-peak (kWp). Pembangunan PLTS akan dimulai di Gerbang Tol (GT) Ngurah Rai lalu diteruskan ke dua GT lainnya, yaitu GT Nusa Dua dan GT Benoa.
Nantinya, panel surya akan dipasang di enam titik, masing-masing di akses masuk dan keluar jalur motor di 3 gerbang tol Jalan Tol Bali-Mandara. Panjang panel surya untuk masing-masing titik tersebut adalah sepanjang 1 kilometer. Pembangunan PLTS Jalan Tol Bali Mandara ditargetkan rampung pada Juli 2022 mendatang.
Pasokan listrik yang didapatkan melalui PLTS tersebut nantinya akan menjadi sumber listrik yang ramah lingkungan untuk lampu Penerangan Jalan Umum (PJU), kantor operasional dan juga gerbang tol di Jalan Tol Bali Mandara.
PLTS Tol Bali Mandara bukan satu-satunya proyek PLTS PTBA. Di luar proyek tersebut, PTBA, menurut penuturan Apollonius, juga sedang mengawal proses pengembangan beberapa PLTS skala besar secara bertahap.
Selain itu, PTBA juga masih membuka kesempatan untuk menjajaki potensi pengembangan PLTS dengan berbagai mitra. “PTBA akan terbuka untuk menjajaki potensi pengembangan PLTS baik dengan mitra BUMN maupun pihak lain sesuai dengan prosedur dan kebijakan yang berlaku,” tutur Apollonius.
Apollonius tidak merinci proyek-proyek PLTS mana saja yang saat ini tengah dikawal. Menurut catatan Kontan.co.id sebelumnya, PTBA memang memiliki agenda untuk menggarap dua proyek PLTS skala besar di lahan eks tambang yang dimiliki di Ombilin, Sumatera Utara dan Tanjung Enim, Sumatera Selatan.
Dalam rencana yang disampaikan PTBA kepada Kontan.co.id kala itu, nantinya kapasitas yang ditargetkan terpasang untuk kedua proyek ini mencapai 200 MegaWatt (MW) untuk masing-masing pembangkit. PTBA juga berniat menjadi Independent Power Producer (IPP) untuk kedua proyek PLTS tersebut, namun niatan tersebut rencananya akan dibicarakan dahulu dengan pihak PLN.
Selain kedua agenda proyek tersebut, PTBA sudah mulai ‘merintis’ pengembangan PLTS di sejumlah wilayah, salah satunya pengembangan solar panel power plant 241 kWp bersama Angkasa Pura II untuk mendukung program eco-airport.
Contoh pengembangan PLTS lainnya yang juga dirintis ialah proyek solar panel irrigation pump di sejumlah wilayah, yakni Talawi, Sumatera Barat (16,5 kWp), Pesawaran, Lampung (38,5 kWp), dan Tj Raja, Sumatera Selatan (18,75 kWp). PLTS-PLTS skala kecil ini merupakan program Corporate Social Responsibility alias CSR PTBA. Fungsinya ialah untuk melistriki pompa air dan irigasi teknis guna membantu petani di daerah-daerah tersebut.
Jasa Marga kaji implementasi transisi energi di ruas jalan tol lain di luar Bali Mandara
Corporate Communication & Community Development Group Head Jasa Marga, Dwimawan Heru mengatakan, proyek kerja sama pengembangan PLTS di Jalan Tol Bali Mandara dengan PTBA selaras dengan upaya Jasa Marga dalam mengembangkan potensi bisnis prospektif di sepanjang koridor jalan tol Jasa Marga Group, serta peluang kemitraan dan kerja sama yang produktif demi kemajuan bersama.
“Pengembangan PLTS ini juga untuk memenuhi kebutuhan energi di internal kami, masih merupakan inisiatif awal dalam transisi energi, yang nanti kami akan kaji implementasinya di ruas jalan tol lain, di luar Jalan Tol Bali Mandara,” kata Heru .
Sumber Kontan, edit koranbumn