PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk. (TLKM) menyiapkan belanja modal atau capital expenditure (capex) 25 persen dari target pendapatan tahun ini. Perseroan pun menyiapkan lima strategi untuk bertransformasi menjadi digital telco.
Vice President Corporate Communication Telkom Pujo Pramono menuturkan, strategi ini sudah dijalankan sejak 2021. Salah satu strategi yang berhasil direalisasikan adalah unlocking bisnis menara PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk. (MTEL) melalui penawaran saham perdana (initial public offering/IPO) di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 2021.
“Empat strategi lainnya yang gencar diakselerasikan Telkom yaitu percepatan bisnis digital secara terstruktur melalui pembentukan Digital Company (DigiCo), unlocking bisnis data center, penguatan bisnis B2B IT Services, dan menginisiasi integrasi bisnis broadband,” tutur Pujo di Jakarta, Senin (25/4/2022).
Dia menjelaskan, data center dan cloud masih menjadi fokus bisnis yang dikembangkan Telkom, seiring dengan permintaan yang tumbuh signifikan. Saat ini, Telkom tercatat memiliki 27 data center, dengan rincian 22 data center domestik dan 5 data center luar negeri, termasuk data center tier 3 dan 4 di Singapura.
Adapun untuk mengeksekusi strategi tersebut, Telkom menyiapkan belanja modal sekitar 25 persen dari target pendapatan di tahun 2022 ini.
“Guidance-nya itu capex kita tahun ini biasanya sekitar 25 persen dari target pendapatan di tahun ini. Pendapatan kami targetkan tumbuh di mid-single digit dari tahun lalu,” kata Pujo.
Lebih rinci, capex ini akan digunakan Telkom untuk membangun digital platform seperti data center, cloud services, pembangunan konektivitas, pembangunan BTS Telkomsel, dan untuk pembangunan menara Mitratel.
Sumber Bisnis, edit koranbumn