PT Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan & Ratu Boko (Persero) bekerjasama dengan Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah melaksanakan penyuluhan serta skrining penyakit TBC, HIV dan infeksi menular seksual (IMS) bagi pelaku wisata di kawasan Borobudur, Kamis (26/8/2021). Kegiatan ini merupakan bentuk dukungan kepada Destinasi Pariwisata Super Prioritas (DPSP) Borobudur untuk menjamin kesehatan jasmani dan rohani pelaku wisata agar wisatawan merasa nyaman dan aman saat berkunjung.
Kegiatan yang berlangsung di Manohara Borobudur Resto ini diikuti oleh 50 peserta yang terdiri dari 20 karyawan TWC Unit Borobudur serta 30 orang yang berasal dari berbagai elemen pelaku wisata, seperti pedagang, fotografer, serta pramuwisata. Kegiatan dilaksanakan dengan protokol kesehatan ketat serta dilakukan tes swab antigen untuk skrining peserta bebas Covid-19.
Dalam sambutannya, Kepala Balai Kesehatan Masyarakat (Balkesmas) Magelang, dr Retno Mratihatani menegaskan dukungan kepada Borobudur sebagai salah satu DPSP yang ditunjuk Pemerintah Indonesia.
“Kita ingin memastikan kesehatan bapak ibu terjaga. Apabila pelaku wisatanya sehat, itu akan berdampak bagi diri sendiri, keluarga dan destinasinya sendiri. Jika pelaku wisatanya sehat, maka bisa meyakinkan wisatawan untuk datang kembali,” ujarnya.
Kepala seksi pencegahan & pengendalian penyakit menular Dinas Kesehatan Provinsi Jateng dr. Irma Makiah menerangkan bahwa dengan adanya DPSP Borobudur, maka banyak pihak akan mendukung upaya mewujudkan kawasan yang aman untuk dikunjungi wisatawan.
“Kementerian Kesehatan juga ingin terlibat. Diawali dengan Vaksinasi bagi pelaku wisata di Borobudur serta upaya skrining TBC, HIV dan IMS. Mudah-mudahan dengan kegiatan ini, bapak-ibu lebih sehat dan bersiap menyambut era pascapandemi,” terangnya.
Proses skrining dilakukan dengan mengambil sampling darah peserta yang kemudian dilakukan uji rapid antibodi untuk mendeteksi keberadaan antibodi spesifik di dalam darah yang dapat melawan penyakit tertentu.
Program ini juga wujud dukungan kepada pemerintah yang mencanangkan Eliminasi TBC dan HIV di tahun 2030. Sementara pemprov Jateng sendiri mencanangkan bebas keduanya di tahun 2028.
“Mari kita sama-sama mendukung program eliminasi TBC dan HIV ini,” ajaknya.
Sementara itu, GM Taman Wisata Candi Borobudur (TWCB) Jamaludin Mawardi berterimakasih atas upaya Dinkes Provinsi Jateng memfasilitasi kegiatan ini. Menurutnya, upaya ini sebagai bentuk dukungan pemerintah terhadap dunia pariwisata yang terdampak di masa pandemi ini.
“Pemerintah tidak tanggung-tanggung memberikan dukungan. Berbagai pihak, baik kementerian, lembaga memberi dukungan, baik infrastruktur, dukungan kelembagaan masyarakat desa maupun kesehatan seperti sekarang,” terangnya.
Jamaludin juga berharap melalui kegiatan ini bisa menambah kepercayaan wisatawan untuk berkunjung ke Borobudur. “Kita ingin citra DPSP Borobudur didukung dari sektor kesehatan juga. Agar menambah rasa percaya di mata wisatawan. Apa yang dilakukan saat ini suatu yang tepat untuk diawali. Semoga kita semua bisa menjaga citra ini dengan baik,” ungkapnya.