Candi Borobudur adalah cagar budaya dunia yang mampu memikat setiap pengunjungnya dengan kemegahannya. PT Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan & Ratu Boko (Persero) atau PT TWC sebagai pengelola kawasan Candi Borobudur memiliki amanah untuk melestarikan warisan budaya bangsa yang megah tersebut. Sejalan dengan hal tersebut, PT TWC juga berupaya mengembangkan pariwisata kawasan Borobudur berbasis potensi lokal, salah satunya melalui event Borobudur Cultural Feast.
Sukses dengan penyelenggaraan Borobudur Cultural Feast 2016 dan 2017, tahun ini TWC kembali menyelenggarakan Borobudur Cultural Feast 2018 pada 15 Desember 2018 di Taman Lumbini, Taman Wisata Candi Borobudur. Event ini merupakan wujud Sinergi BUMN bekerja sama dengan budayawan, seniman, musisi, dan pengrajin di lingkungan sekitar Candi Borobudur.
Pelaksanaan Borobudur Cultural Feast 2018 tidak terlepas dari pesona dan magnet Candi Borobudur yang luar biasa. Candi Borobudur bagaikan sebuah lampu besar menyala yang memberikan terang bagi lingkungan di sekitarnya. Akan tetapi, sebaliknya kearifan lokal masyarakat di sekitar Borobudur memberikan ruh bagi geliat perkembangan pariwisata Borobudur.
Borobudur Cultural Feast yang diinisiasi oleh PT TWC pada tahun 2016, telah diawali dengan kegiatan Sonjo Kampung. Sonjo Kampung dilakukan oleh Tim Jaringan Kampung Nusantara yang dikoordinasi oleh Trie Utami dan teman-teman, serta didukung oleh PT TWC dan sejumlah BUMN lainnya melalui Sinergi BUMN dalam program BUMN Hadir Untuk Negeri. Sedangkan Borobudur Cultural Feast (BCF) 2017, selain melanjutkan kegiatan kunjungan atau jagongan di desa-desa di sekitar Borobudur, juga mengetengahkan potensi lokal dengan penyelenggaraan Pesta Kuliner & Produk Kreatif, Panggung Seni Borobudur, Lomba Kreasi Masak Beong, Lomba Kreasi Busana Borobudur, Pesta Masak Besar dan Balkondes Nite. Rangkaian kegiatan Borobudur Cultural Feast 2017 ini banyak melibatkan partisipasi warga masyarakat Borobudur.
Untuk BCF 2018, kearifan lokal yang ditonjolkan ialah Tradisi Pembuatan Penjor dan Seni Pertunjukan. Lomba pembuatan Penjor telah menghasilkan karya-karya penjor yang inovatif dengan menggunakan bahan-bahan lokal seperti bambu dan kulit jagung, sedangkan Seni Pertunjukan yang akan ditampilkan pada hari ini, Sabtu 15 Desember 2018, berjudul “Hamemayu Haruming Borobudur”, sebuah sajian pentas kolosal yang menampilkan simulasi kemakmuran dan kesejahteraan bangsa Borobudur seputar abad ke-7, pada masa pemerintahan Wangsa Syailendra. Pentas kolosal ini sekaligus menjadi sebuah perenungan, permohonan kepada Tuhan YME agar kejayaan leluhur masa lampau dapat senantiasa terwujud pada masa sekarang sampai nanti.
Semua pengunjung Candi Borobudur pada tanggal 15 Desember 2018 dapat menyaksikan dan menikmati pergelaran Borobudur Cultural Feast 2018 yang dilaksanakan di Lapangan Lumbini, Taman Wisata Candi Borobudur. Semoga melalui event ini kita dapat terus mengembangkan pariwisata kita dan melestarikan kearifan lokal bangsa kita.
Sumber TWC