PT Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan & Ratu Boko (Persero) melaksanakan simulasi uji coba pembukaan destinasi Taman Wisata Candi (TWC) Ratu Boko dengan menggunakan aplikasi PeduliLindungi, Jumat (24/9/2021). Simulasi ini diikuti Kepala Dinas Pariwisata Provinsi DIY Singgih Raharja, Kepala BPCB DIY Zaimul Azzah dan Direktur Utama PT TWC Edy Setijono.
Simulasi dilakukan setelah TWC Ratu Boko mendapatkan QR Code dari Kemenparekraf dan diijinkan beroperasi secara terbatas oleh Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Provinsi DI Yogyakarta.
PT TWC berkomitmen penuh menjalankan protokol kesehatan dan mengimplementasikan aplikasi PeduliLindungi di destinasi wisata yang dikelolanya. PT TWC juga telah menyusun Standard Operational Procedure (SOP) yang profesional, melaksanakan program vaksinasi bagi seluruh karyawan dan meraih sertifikasi CHSE di seluruh destinasi wisata yang dikelolanya.
“Hal ini menjadi bukti upaya kita untuk mewujudkan pariwisata yang sehat, aman dan nyaman bagi wisatawan. Semoga keseriusan kita ini bisa menjadi titik awal menuju kebangkitan pariwisata, baik di regional dan nasional,” terang Direktur Utama PT TWC Edy Setijono di Ratu Boko, Yogyakarta, Jumat (24/9/2021).
TWC Ratu Boko mempersiapkan standar operasi dan protokol yang wajib dipatuhi oleh karyawan maupun wisatawan, seperti telah melakukan vaksinasi minimal tahap pertama, suhu tubuh di bawah 37,3 derajat, serta melakukan scan barcode di aplikasi PeduliLindungi saat memasuki dan meninggalkan destinasi yang berada di bentang alam Pegunungan Sewu ini.
Pada uji coba pembukaan bagi wisatawan yang akan dilakukan pada Sabtu (25/9) ini, TWC Ratu Boko menetapkan kuota maksimal 1.700 orang, termasuk pengunjung, karyawan dan pedagang. Sementara waktu kunjungan dari 09.00-15.00 WIB.
Dirut PT TWC juga berharap dengan dibukanya TWC Ratu Boko ini bisa ikut menggerakkan roda perekonomian masyarakat di sekitar. “Semoga dibukanya TWC Ratu Boko ini menambah aktivitas wisata di kawasan Yogyakarta yang aman dan nyaman dikunjungi. Melalui kunjungan wisatawan, tentunya akan berdampak pula pada perekonomian pelaku wisata lainnya,” tutupnya.