TWC Launching Karya Baru, “Dramatari Legenda Roro Jonggrang “

Terus berkarya dan menghasilkan karya – karya baru adalah hal yang harus dilakukan untuk meraih kesuksesan. PT Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan & Ratu Boko ( Persero ) Minggu 25 November 2018, melaunching sebuah Dramatari baru yang bernama Dramatari Legenda Roro Jonggrang.
Grand Launching Dramatari Legenda Roro Jonggrang ini bertempat di Gedung Trimurti Unit Teater Pentas Prambanan. Dramatari Legenda Roro Jonggrang ini semakin melengkapi sendratari yang telah dipentaskan di TWC sebelumnya yakni Sendratari Ramayana Prambanan.
“Sendratari Ramayana adalah legenda buat kita. Sendratari Ramayana sudah menjadi sebuah wujud diplomasi budaya bangsa Indonesia. Tetapi itu bukan kemudian menjadikan kita tidak berkarya lagi. Kita bisa melahirkan karya – karya supaya generasi – generasi itu selalu punya karya. Malam ini kita melihat Dramatari Legenda Roro Jonggrang. Ini adalah sebuah karya dengan komposisi yang sangat baik. Ada ritme baru yang ditawarkan dalam sendratari ini dalam suasana yang berbeda. Saya sangat senang ada sebuah karya baru. Semoga ini menjadi tonggak kita bersama. “ kata Direktur Utama PT Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan & Ratu Boko ( Persero ) Edy Setijono.
Dramatari Legenda Roro Jonggrang ini tidak hanya mengusung konsep tradisional, tapi juga kontemporer. Dramatari Legenda Roro Jonggrang ini memiliki durasi 60 menit.
“Dramatari Legenda Roro Jonggrang ini berkisah tentang asal mula terjadinya Candi Prambanan berdasarkan legenda Roro Jonggrang. Kita mulai menggarap Dramatari Legenda Roro Jonggrang sejak bulan September 2018. Tarian ini disutradarai oleh Wisnu dan koreografernya adalah Gambuh, Endra dan Fendy. Dramatari Legenda Roro Jonggrang ini memiliki durasi 60 menit. Tarian ini memang tidak melulu tradisional tapi tarian ini juga kontemporer. Kita menyasar untuk anak – anak milenial dan Orang Tua yang berjiwa milenial. Jadi kontemporer, ada hip hopnya, breakdance, love dance dan sebagainya “ kata GM Unit Teater Pentas Chrisnamurti Adiningrum.
sumber InTWC