Adapun, dia menyoroti kompetisi proyek yang ketat dan kondisi pasar infrastruktur yang turun membuat potensi kerugian pada eksekusi proyek meningkat. Untuk itu, proses integrasi BUMN Karya diyakini memberikan dampak positif bagi tiap perusahaan.
“Integrasi BUMN Karya saya kira membawa dampak yang positif, tidak hanya di kompetisi proyek tetapi juga bagaimana finansial daripada semua BUMN Karya menjadi lebih baik,” ujarnya dalam paparan publik, Rabu (12/11/2025).
Agung menyatakan bahwa WIKA saat ini memerlukan dukungan dari dua aspek, yakni non-finansial dan finansial. Dukungan ini dibutuhkan perseroan melakukan tiga pilar transformasi yang akan ditempuh pada 2026.
Tiga pilar itu mencakup restrukturisasi utang, proses divestasi, dan upaya pemilihan kontrak dengan margin serta termin pembayaran yang berkelanjutan.
“Untuk non-finansial, terkait persetujuan restrukturisasi kemudian bagaimana konsolidasi dan sinergi usaha baik dengan antar-BUMN maupun dengan Danantara. Kemudian dukungan finansial tentu kami harus ada dukungan kreditur dalam memberikan fasilitas jaminan proses konstruksi,” ucap Agung.
Berdasarkan informasi yang diperoleh Bisnis, peta merger BUMN Karya nantinya PT Hutama Karya bakal dipasangkan dengan WSKT dan WIKA. Adapun PT PP (Persero) Tbk. (PTPP) digabung dengan PT Adhi Karya (Persero) Tbk. (ADHI), sementara PT Brantas Abipraya (Persero) berpasangan dengan PT Nindya Karya (Persero).
Chief Operating Officer Danantara, Dony Oskaria, menyatakan bahwa konsolidasi dilakukan untuk memastikan BUMN tetap sehat, memiliki daya saing, dan mampu memberikan dampak ekonomi bagi masyarakat.
Salah satu fokus jangka pendek adalah pembentukan holding BUMN Karya. Berdasarkan proposal awal yang tengah disusun, kemungkinan ada tiga entitas konstruksi besar yang dinilai sehat secara keuangan dan operasional.
“Holding karya ini sedang kami proses, sedang lihat pilihan-pilihan untuk kami lakukan merger nantinya. Tentu kami ingin perusahaan-perusahaan karya kita menjadi sehat, sehingga ini akan dilakukan konsolidasi,” pungkas Dony.
Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.
Sumber Bisnis, edit koranbumn















