PT Pemeringkat Efek Indonesia atau Pefindo memberikan peringkat idAAA ke PT Pelabuhan Indonesia (Persero) atau Pelindo usai merger.
Pefindo juga memberikan peringkat idAAA atas obligasi I/2016 yang sebelumnya diterbitkan Pelindo I dan obligasi I/2018 yang sebelumnya diterbitkan Pelindo IV.
“Pefindo mencabut peringkat Pelindo I dan Pelindo IV karena kedua perusahaan bubar karena hukum dan seluruh aset dan kewajibannya telah dialihkan sepenuhnya ke Pelindo,” tulis Pefindo dalam keterangannya, dikutip Minggu (3/10/2021).
Sebelumnya, peringkat perusahaan terakhir untuk Pelindo I adalah idAA-/Stabil dan untuk Pelindo IV idAA/Stabil.
Menurut Pefindo, merger ini akan meningkatkan skala dan diversifikasi Pelindo karena kapasitas peti kemas meningkat menjadi 16,7 juta TEUs, sehingga menjadikan Pelindo operator terminal peti kemas terbesar ke delapan di dunia.
“Kami juga menilai tingkat dukungan dari pemerintah yang lebih kuat jika terjadi kesulitan keuangan, karena peran strategis Pelindo yang penting. Kami mengantisipasi bahwa pemerintah akan terus memegang kendali yang kuat atas Pelindo dalam jangka pendek hingga menengah, untuk memastikan strategi Pelindo selaras dengan agenda dan kebijakan pemerintah,” kata Pefindo.
Sebagai informasi, obligor berperingkat idAAA merupakan peringkat tertinggi yang diberikan oleh Pefindo. Kemampuan obligor untuk memenuhi komitmen keuangan jangka panjangnya, relatif terhadap obligor Indonesia lainnya, adalah superior.
Peringkat ini mencerminkan pandangan Pefindo terkait kemungkinan besar dukungan pemerintah untuk Pelindo, posisi pasar yang unggul, dan pendapatan berulang yang stabil dari pembayaran sewa tetap. Namun, kekuatan ini sebagian diimbangi oleh peningkatan leverage karena ekspansi kapasitas.
Adapun peringkat Pelindo dapat diturunkan jika Pefindo melihat terdapat penurunan dukungan pemerintah, seperti adanya divestasi yang material dari kepemilikan pemerintah.
Peringkat juga dapat berada di bawah tekanan jika Pelindo berutang secara substansial lebih besar dari yang diproyeksikan akibat dari belanja modal yang lebih tinggi dan/atau pembengkakan biaya dari ekspansi pelabuhannya.
“Kami juga dapat menurunkan peringkat Pelindo jika terdapat penurunan material dalam volume pergerakan petikemas dan kargo yang mengakibatkan melemahnya profil keuangan secara berkepanjangan,” tutur Pefindo.
Sumber Bisnis, edit koranbumn