Juru Bicara Vaksinasi dari Bio Farma Bambang Heriyanto menyampaikan bahwa dengan tingkat kebutuhan vaksin global yang tinggi dibandingkan jumlah produsen vaksin Covid-19, maka tak dipungkiri vaksin jadi rebutan banyak negara.
Hal tersebut yang membuat negosiasi sebagai upaya pengadaan dan pengamaan stok vaksin pastinya cukup alot.
Juru Bicara Vaksinasi dari Bio Farma Bambang Heriyanto menyampaikan bahwa dengan tingkat kebutuhan vaksin global yang tinggi dibandingkan jumlah produsen vaksin Covid-19, maka tak dipungkiri vaksin jadi rebutan banyak negara.
Hal tersebut yang membuat negosiasi sebagai upaya pengadaan dan pengamaan stok vaksin pastinya cukup alot.
“Semuanya kita akan jajaki, kita buka semua peluang yang ada. Dari sebelumnya juga kita tidak membatasi pilihan kok,” ujarnya.
Sebelumnya untuk vaksimasi gotong royong Biofarma telah melakukan komunikasi dengan pengembang vaksin Sinopharm dari China dan Moderna dari Amerika Serikat.
Namun pada Raker bersama Komisi IX Kamis (8/4) kemarin, Bio Farma menyampaikan bahwa terkait pengadaan vaksin bagi vaksinasi gotong royong sampai saat ini sudah dilakukan komunikasi dengan tiga perusahaan vaksin.
Adapun tiga perusahaan yang sudah memiliki komitmen dalam pemenuhan vaksin bagi vaksinasi gotong royong ialah, Sinopharm dan Cansino dari China serta Sputnik dari Rusia.
Moderna sendiri tak disebut, padahal sebelumnya sempat disampaikan Moderna mampu berkomitmen 5,2 juta dosis vaksin. Terkait hal tersebut Bambang mengatakan bahwa, kapasitas suplai Moderna terbatas.
“Moderna kapasitas supply terbatas. Kita masih tetap terbuka kerja sama dengan penyedia lainnya juga. (Moderna ngga jadi?) iya kemungkinan nggak jadi,” ungkapnya.
Namun kembali Biofarma masih akan terus menjajaki dengan perusahaan vaksin lain sebagai upaya pengadaan bagi vaksinasi gotong royong.
Sebagai informasi, total supply vaksin untuk vaksinasi gotong-royong yang sudah didapat sekitar 35 juta dosis vaksin. Dengan rincian 15 juta dosis dari Sinopharm, 20 juta dosis dari Sputnik dan 5 juta dosis dari Cansino. Pada akhir minggu ke-4 April ini dijadwalkan akan ada pengiriman 500.000 dosis vaksin dari Sinopharm.
Sumber Kontan, edit koranbumn