Ketua peneliti vaksin Merah Putih Prof Fedik Abdul Rantam dari Universitas Airlangga (Unair) menuturkan, vaksin yang kini tengah dikembangkan telah diujikan dengan virus Covid-19 varian delta.
“Kami punya teknologi untuk isolat virus jadi sampai saat ini kita mempunyai varian delta ada tujuh isolat dan itu kita siapkan untuk uji tantang,” kata Fedik dalam Konferensi Pers Virtual, Rabu (18/8).
Melalui whole genome squencing, isolat virus yang digunakan untuk uji tantang adalah varian delta. Pengujian bakal vaksin merah putih untuk varian delta diperlukan lantaran ada 21 provinsi di Indonesia yang sudah ditemukan varian tersebut.
Meski demikian, Fedik menekankan, selain varian delta, uji vaksin terhadap varian lainnya juga diperlukan. “Sebenarnya selain delta ada, epsilon, ada beta ada dan ini menunjukkan varian di Indonesia banyak walau akhir-akhir ini delta mendominasi,” ujarnya.
Lebih lanjut, Fedik menjelaskan melalui uji western blotting dan kemudian dianalisa masih menunjukkan kemampuan netralisasi yang baik terhadap varian delta.
“Kita tetap memonitor calon vaksin kita mengenali antibodi-nya terhadap varian ini. Dari uji yang dikenal dengan western blotting, dan dianalisa, ini menunjukkan kemampuan netralisasi masih baik,” imbuhnya.
Perkembangan penelitian vaksin Merah Putih yang dilakukan Universitas Airlangga kini sudah memasuki uji praklinik tahap II. Vaksin yang berbasis inactivated virus tersebut, pada hasil uji praklinik tahap pertama menunjukkan hasil yang menjanjikan.
“Di tahap satu [praklinik] hasilnya baik dari imunogenisitic, termasuk toxicity juga didalamnya, kemudian respon imunnya juga tak hanya humoral dan celluler dan menghasilkan hasil yang menjanjikan,” jelas Fedik.
Dari hasil preklinik tahap pertama tersebut menjadi basis untuk mengembangkan ke preklinik fase kedua yang sekarang sedang berjalan. Namun, untuk preklinik fase kedua Fedik belum dapat memberikan informasi hasil secara keseluruhan lantaran masih berlangsung.
Targetnya vaksin Merah Putih Universitas Airlangga dapat diproduksi masal pada semester pertama 2022 oleh PT Biotis Pharmaceuticals Indonesia.
Sumber Kontan, edit koranbumn