PT Kereta Api Indonesia (Persero) mencatatkan kinerja positif di sektor angkutan barang di awal tahun 2022 ini. Pada triwulan I 2022, KAI mengangkut sebanyak 12,7 juta ton barang, naik 14,4% dibanding triwulan I 2021 sebanyak 11,1 juta ton barang.
Kenaikan volume angkutan barang juga terjadi pada Maret 2022 dimana KAI mengangkut 4,8 juta ton barang, naik 20,2% dibanding Februari 2022 sebanyak 4,0 juta ton barang. Angkutan barang KAI di bulan Maret 2022 didominasi oleh angkutan batu bara sebanyak 3,8 juta ton, petikemas 408 ribu ton, dan semen 309 ribu ton.
Adapun peningkatan terbesar angkutan barang KAI di bulan Maret dibanding Februari yaitu pada komoditas batu bara dimana naik 642 ribu ton atau 20,6%, petikemas naik 66 ribu ton atau 19,5%, dan BBM naik 43 ribu ton atau 24,3%.
“Meningkatnya kinerja angkutan barang ini disebabkan oleh berbagai faktor di antaranya bertambahnya frekuensi perjalanan kereta api barang, faktor cuaca, dan lainnya,” kata VP Public Relations KAI Joni Martinus.
Kinerja angkutan barang KAI yang semakin baik ini merupakan capaian yang sangat penting bagi KAI untuk keberlangsungan perusahaan di tengah pandemi Covid-19. KAI akan terus mengoptimalkan angkutan barang dengan terus melakukan berkolaborasi, rekayasa pola operasi, serta mencari potensi angkutan dan mitra baru.
Angkutan barang masih menjadi tumpuan bisnis KAI di tahun 2022 ini di tengah mulai pulihnya sektor angkutan penumpang. KAI juga optimistis dapat menumbuhkan kinerja di sektor optimalisasi aset untuk menopang bisnis KAI secara keseluruhan.
“Kereta api memiliki keunggulan dapat mengangkut barang dalam jumlah besar pada satu perjalanan sehingga mengurangi beban jalan raya dan bebas macet. Selain itu, angkutan barang menggunakan kereta api juga memiliki keunggulan bebas pungli, waktu pengiriman yang terjadwal dan tepat waktu, serta lebih ramah lingkungan,” tutup Joni.