Antusiasme warga akan perubahan pusat perbelanjaan Sarinah di Jakarta begitu terasa. Setelah resmi beroperasi pada 21 Maret, wajah baru Sarinah memantik rasa penasaran masyarakat untuk datang dan melihat secara langsung akan transformasi yang dilakukan Menteri BUMN Erick Thohir pada pusat perbelanjaan tertua di Tanah Air tersebut.
Tak hanya produk-produk kerajinan dan UMKM, Sarinah juga menawarkan pengalaman baru menikmati sajian kuliner lokal melalui fooodcourt atau pujasera yang berada di lantai basement Sarinah.
“Foodcourt di Sarinah dengan nama Nusantara sudah buka kemarin, langsung diserbu. Total pengunjung mal mencapai 40 ribu per hari,” tulis pertanyaan resmi PT Sarinah (Persero)
Pujasera Sarinah menghadirkan beragam sajian khas Nusantara seperti Soto Betawi Haji Mamat, Sate Mak Syukur, Gudeg Yu Djum, hingga Nasi Goreng Kambing Kebon Sirih.
Corporate Secretary PT Sarinah Haslinda Triekasari menyampaikan Sarinah akan menjadi perekat dan lokomotif UMKM karena ada wadah, pembinaan, simpul pertemuan business matching, fasilitas pembiyaannya terutama untuk ekspor, dan manajemen ada jejaring sesama BUMN dan Dufry. Haslinda menjelaskan wajah baru Sarinah akan tampil sebagai Community Mall yang memanen kekuatan kreasi (makers, creators, producers, developer, & seller) komunitas, inklusif serta menjadi satu-satunya mal tanpa pagar dan tidak ada halaman belakang.
Haslinda mengatakan Sarinah memberi pengalaman belanja khas Indonesia dalam satu atap dan cocok untuk lintas generasi lantaran banyak ruang luar dan beranda outdoor dengan pemandangan metropolis Jakarta, situs-situs selfie dan nuansa senja (sunset).
“Ada distrik seni yang memamerkan karya adi seni oleh kurator seni terkenal. Sky deck untuk entertainment dan sunset chill out, pemutaran perdana film (premier), panggung musik dan seni, bahkan alfresco wedding party atau gatherings, exhibition, pop up stores, bazaar dan lain-lain,” ucap Haslinda.
Haslinda menyampaikan Sarinah juga akan memberi pembekalan dan literasi untuk peningkatan kapasitas kewirusahaan UMKM dan pengusaha perempuan. Haslinda mengatakan mitra Sarinah hingga 21 Maret 2022 mencapai 500 UMKM dengan kategori usaha, mulai dari busana, wastra, kerajinan, kesehatan dan kecantikan (wellness), komoditi/ekspor, mebel, makanan dan minuman (F& B), produk kreatif, produk bebas bea.
“Sarinah jadi satu-satunya pusat perbelanjaan berstatus Cagar budaya dan relief Sarinah sebagai ikon heritage Sarinah yang menggambarkan kegiatan dagang rakyat masa itu,” ucapnya.
Haslinda menyampaikan Sarinah juga telah menyiapkan sejumlah fasilitas umum dan khusus seperti kamar kecil, ruang ibu dan bayi, mushala, ruang parkir bertingkat, vallet service, money changer, ruang terbuka untuk pagelaran, hingga eksebisi dan community gatherings.
Menteri BUMN Erick Thohir menegaskan komitmen BUMN dalam mengedepankan penggunakan produk dalam negeri. Hal ini selaras dengan arahan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Erick menyampaikan pembukaan kembali pusat perbelanjaan Sarinah merupakan salah satu bentuk nyata dalam keberpihakan BUMN terhadap produk lokal.
“Wajah baru Sarinah dapat membuat produk lokal dan UMKM naik kelas. Seperti pesan Presiden yang meminta kita mengutamakan produk dalam negeri,” ujar Erick.
Erick menilai dukungan terhadap produk dalam negeri yang semakin maju akan membuka jutaan lapangan kerja baru. Hal ini, menjadi prioritas utama Erick dalam mendorong produk lokal menjadi tuan rumah di negeri sendiri.
Sumber Republika, edit koranbumn