Wakil Menteri BUMN I Pahala N. Mansury melakukan kunjungan ke PT Krakatau Steel (Persero) Tbk di Cilegon dalam rangka memperkenalkan Subholding Sarana Infrastruktur Krakatau Steel kepada calon investor. Kunjungan ini juga diikuti oleh investor strategis diantaranya Indonesia Investment Authority (INA) dan PT Taspen (Persero). Hadir pula dalam kunjungan ini Wakil Direktur Utama INA Arif Budiman dan Direktur Investasi PT Taspen (Persero) Roni Hanityo Aprianto.
Subholding Sarana Infrastruktur Krakatau Steel ini terdiri dari dari anak-anak perusahaan Krakatau Steel yaitu PT Krakatau Industrial Estate Cilegon (PT KIEC) dengan aset kawasan industri seluas 625 hektar, PT Krakatau Bandar Samudera (PT KBS) dengan fasilitas pelabuhan dan logistik yang terdiri dari 17 jetty dengan total kapasitas 25 juta ton per tahun, PT Krakatau Tirta Industri (PT KTI) penyedia air industri sebesar 4.000 liter per detik, serta PT Krakatau Daya Listrik (PT KDL) yang memiliki pembangkit listrik dengan kapasitas 120 MW.
Kinerja dari keempat anak perusahaan yang tergabung dalam Subholding Sarana Infrastruktur Krakatau Steel ini mencatatkan penjualan sebesar Rp2,4 triliun dengan laba bersih sebesar Rp420 miliar di tahun 2020. Selain itu, EBITDA margin Subholding Sarana Infrastruktur Krakatau Steel mencapai sekitar 30% di tahun 2020, di mana EBITDA margin tersebut lebih tinggi 2 kali lipat dibandingkan rata-rata industri yaitu sebesar 15%.
Melalui optimalisasi aset yang dimiliki, masih ada banyak potensi yang bisa dikembangkan oleh Subholding Sarana Infrastruktur Krakatau Steel ini. Semoga dengan kemitraan bersama INA dan Taspen, pengembangan kawasan industri terintegrasi melalui Subholding Sarana Infrastruktur Krakatau Steel ini dapat turut mendukung rencana pengembangan dan transformasi di Krakatau Steel, serta dapat mendukung ketahanan industri manufaktur untuk kemajuan industri baja nasional ke depannya.