Wakil Menteri BUMN II Kartika Wirjoatmodjo hadir dalam acara Penandatanganan Akta Jual Beli Saham PT Waskita Toll Road dan PT Pembangunan Perumahan (Persero) Tbk di PT Jasamarga Kualanamu Tol. PT Waskita Karya (Persero) Tbk (“Waskita”) melalui anak usahanya yaitu PT Waskita Toll Road (“WTR”), dan PT Pembangunan Perumahan (Persero) Tbk (“PTPP”), bersama Kings Ring Ltd. telah menandatangani kesepakatan jual beli saham untuk WTR dan PTPP masing-masing adalah 30% dan 15% saham PT Jasa Marga Kualanamu Tol (“JMKT”).
Sebagai informasi, JMKT merupakan badan usaha jalan tol pemegang konsesi ruas Medan – Kualanamu – Tebing Tinggi. Didirikan pada tahun 2014, JMKT berhasil memenangkan lelang pengusahaan jalan tol Medan – Kualanamu – Tebing Tinggi yang ditetapkan pada 4 September 2014.
Acara penandatanganan diselenggarakan pada pukul 13.30 WIB bertempat di lantai 21 gedung Kementerian BUMN, Jakarta. WTR diwakili oleh Septiawan Andri Purwanto selaku Direktur Utama, PTPP diwakili oleh Yul Ari Pramuraharjo selaku Direktur Corporate Strategy & HCM, sementara Kings Ring Ltd. diwakili oleh Fung Tat Sun Patrick selaku CEO dari Road King Expressway. Turut menyaksikan Kartika Wirjoatmodjo selaku Wakil Menteri BUMN II, President Director Waskita Destiawan Soewardjono, dan President Director PTPP Novel Arsyad.
Kings Ring Ltd. merupakan bagian dari grup usaha Road King Expressway (“RKE”). RKE merupakan salah satu investor jalan tol dengan pengalaman lebih dari 20 tahun di kawasan Asia Timur. Ini bukan kali pertama Waskita menjalin kerjasama dengan RKE. Pada tahun 2019,
Waskita melepas 40% saham pada ruas Solo – Ngawi dan ruas Ngawi – Kertosono kepada Kings Key Ltd, salah satu anak usaha RKE. Program divestasi ruas tol sejalan dengan strategi Waskita untuk meningkatkan kinerja dengan asset recycle.
Sebagai pengembang jalan tol terbesar di Indonesia, Waskita menciptakan value lewat proses investasi, konstruksi dan divestasi. Melalui divestasi tersebut, Waskita memperoleh dana segar dari investor serta dapat mengembalikan kapasitas pendanaan lewat dekonsolidasi utang investasi jalan tol.














