Proyek Kereta light rail transit (LRT) Jabodebek sempat mengalami tabrakan di kawasan Munjul, Jakarta Timur saat melakukan uji coba. Menanggapi hal itu, Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) II Kartika Wirjoatmodjo memastikan bahwa pemerintah telah mengantisipasi terjadinya kecelakaan LRT Jabodetabek.
“Kemarin kan itu memang lagi testing atau uji coba. Setelah di review Insya Allah kecelakaan LRT tidak akan terulang lagi. Tapi memang ada kerusakan ringan dari 4 trainset dan insya Allah akan segera selesai,” jelas Kartika alias Tiko dalam Press Conference di Depo LRT Jabodebek, Kalimalang, Bekasi, Rabu (10/11).
Tiko menjelaskan, berdasarkan hasil evaluasi, dari sisi prasarana memang tidak terjadi adanya kerusakan yang menyebabkan tabrakan kereta. “Dari sisi prasarana itu sudah sesuai ekspektasi. Tidak ada masalah prasarana,” tambahnya.
Di samping itu, pemerintah juga melakukan evaluasi evaluasi terhadap standar operasional prosedur (SOP) selama proses uji coba dilakukan. Untuk itu, berkaca pada insiden kemarin, nantinya moving block atau sistem persinyalan moving block akan dilakukan secara otomatis.
“Jadi nantinya kalau ada apa-apa di masa depan dia akan berhenti dengan sendirinya melalui sistem. Ini yang akan kita lakukan testing pada Februari sampai Juni 2022,” ungkapnya.
Dia berharap, testing yang dilakukan tersebut juga sekaligus memastikan sistem yang terintegrasi dengan semua pengontrolan LRT. “dan Insya Allah akan jauh lebih aman,” harap Tiko.
Adapun, dia juga memastikan insiden kecelakaan yang di alami LRT tidak menimbulkan adanya cost of run atau pembengkakan biaya.
Sumber Kontan, edit koranbumn
















