PT Pelita Air Services (PAS) berencana menambah hingga sebanyak 8 pesawat hingga akhir tahun ini untuk mengatasi persoalan kekurangan kapasitas penumpang, khususnya untuk bisa bersaing dengan maskapai lain.
Wakil Menteri BUMN II Kartika Wirjoatmodjo menjelaskan PAS diarahkan untuk melayani penumpang di segmen medium dengan Garuda Indonesia (GIAA) tetap di segmen premium. Sementara anak usaha Garuda Indonesia, Citilink diarahkan menjadi maskapai bertarif hemat (low cost carrier/LCC) dengan harga yang sedikit berada di atas Lion Air.
“Pak Dendy [Dirut Pelita Air] mau menambah menjadi 8 pesawat. Pelita ini untuk menyaingi pasar Batik Air. Segmen yang dituju oleh Batik Air juga masih lebar,” ujarnya, Rabu (24/8/2022).
Tiko memaparkan saat ini jumlah pesawat di Indonesia mencapai 500 pesawat dan kini menyisakan 350 pesawat. Jumlah ini tidak sebanding dengan tingginya tingkat permintaan saat ini. Dari sisi pergerakan, Bandara Soekarno Hatta, khususnya sudah mencapai level 85 persen dari sebelum Covid-19.
“Dulu [sebelum pandemi] 80 juta sekarang udah 55 juta penumpang. Ini dalam waktu 6 bulan dari Maret. Kami juga lagi jaga jangan sampai nanti maskapai pada ambruk semua kayak 2018,” imbuhnya.
Sebelumnya, Pelita Air berencana menambah frekuensi penerbangan di rute domestik Jakarta-Bali (PP) hingga lima kali sehari mulai 9 September 2022. Adapun, untuk menunjang kinerjanya, Pelita Air juga akan mendatangkan pesawat ketiganya bertipe Airbus A320.
Direktur Utama Pelita Air Dendy Kurniawan mengatakan kedatangan pesawat ketiga ini untuk terus mengembangkan bisnis layanan penerbangan berjadwal atau regular flight setelah selama ini, PAS hanya melayani penerbangan charter.
Sumber Bisnis, edit koranbummn