Wakil Menteri BUMN I Pahala Mansury mengatakan BUMN harus adaptif dalam menghadapi situasi pandemi, salah satunya dengan melakukan inovasi model dan transformasi bisnis. Pahala menilai penerapan teknologi menjadi keharusan yang dilakukan saat ini dalam menjangkau masyarakat maupun membantu pelaku UMKM.
“Sekarang masyarakat tentu banyak mengurangi interaksi fisik, ini yang harus dilihat BUMN dalam memenuhi kebutuhan masyarakat,” ujar Pahala saat Webinar 11th Kompas100 CEO Forum bertajuk: “Let’s Collaborate; Rising in Pandemic Era” di Jakarta, Kamis (21/1).
Pahala mengatakan transformasi bisnis juga harus dilakukan pada industri minerba agar tidak sekadar melakukan produksi dan ekspor, melainkan juga melakukan hilirisasi sehingga mampu mendorong sektor lainnya di Indonesia.
“Contoh, ke depan Indonesia bisa memiliki industri atau value chain battery yang terintegrasi, baik sektor minerba, nikel Indonesia negara paling kaya, tapi bagaimana kekayaan itu bukan kita ekspor dalam nikel, tapi battery dari hulu sampai hilir hingga storage system,” ucap Pahala.
Pahala meyakini pemanfaatan teknologi mampu meningkatkan efisiensi dan kinerja perusahaan. Kata Pahala, kondisi pandemi memacu BUMN melakukan efisiensi bisnis, seperti penurunan kebutuhan listrik saat ini yang bisa menjadi pendorong PLN melakukan efisiensi.
Selain itu, lanjut Pahala, BUMN juga memiliki tugas membangun sistem satu data dalam program vaksinasi. Pahala berharap sistem satu data ini dapat berguna juga untuk program pemerintah lainnya.
“Distribusi dan vaksinasi menjadi tantangan kita semua untuk bisa memastikan kapan gilirannya vaksinasi dan bisa menjadi kesempatan membangun sistem satu data untuk selalu menghadapi tantangan,” lanjut Pahala.
Pahala menambahkan, pembentukan sovereign wealth fund (SWF) atau lembaga pengelolaan investasi (LPI) juga berdampak positif dalam optimalisasi aset-aset BUMN. Ia berharap kehadiran LPI dapat menarik lebih banyak dana dari luar negeri untuk pembangunan infrastruktur di Indonesia.
“Investasi untuk menjalankan proyek strategis nasional (PSN), saat sudah ada Perpres khusus soal PSN, tapi kita mengharapkan juga bisa mengundang investasi untuk mengembangkan berbagai sektor lain,” kata Pahala.
Sumber Republika, edit koranbumn