PT Waskita Infrastruktur (WKI) menyatakan berencana menambah lini bisnis perseroan pada tahun depan. Adapun, penambahan lini bisnis tersebut dilakukan pasca penetapan spesialisasi PT Waskita Karya (Persero) Tbk. sebagai kontraktor infrastruktur pendukung sumber daya air (SDA) dan bandara.
Direktur Keuangan WKI Darmanta mengatakan rencana tersebut masih dalam tahap diskusi dalam holding grup Waskita. Menurutnya, penambahan lini usaha tersebut akan dibarengi dengan penyertaan modal dari induk usaha.
“Ada tambahan unit bisnis nantinya, [tapi] mayoritas [lini usaha Waskita Infrastruktur masih] akan pabrikasi baja,” katanya
Darmanta menyampaikan penyertaan modal yang dimaksud akan berbentuk aset tetap atau inbreng dari perusahaan induk. Menurutnya, hal tersebut akan menambah ekuitas perseroan secara signifikan.
Seperti diketahui, WKI merupakan anak usaha Waskita Karya yang memproduksi pembangkit listrik ramah lingkungan dan produk baja untuk jalan tol, seperti guardrail. Adapun, proses produksi Waskita Infrastruktur baru dimulai pada 2019.
Sebelumnya, Darmanta mencatat realisasi produksi perseroan mencapai 11.000 ton pada tahun lalu. Adapun, Darmanta menargetkan volume produksi pabriasi baja perseroan dapat meroket 110 persen pada 2021 dengan nilai pendapatan perseroan mencapai Rp559 miliar.
Darmanta menyatakan bahwa pertumbuhan produksi perseroan diramalkan tertahan karena pandemi Covid-19. Namun, adaptasi merupakan bagian dari perseroan.
Per 2020, WKI memiliki kapasitas terpasang sebanyak 4.000 ton per bulan atau 48.000 ton per tahun. WKI, tuturnya, telah mendapat pesanan sebanyak 20.000 ton untuk produksi pagar pembatas jalan tol (guardrailing) pada 2020.
Darmanta mencatat perseroan membukukan laba senilai Rp3,9 milar pada akhir 2020. Angka tersebut meroket 140,2 persen dari realisasi tahun sebelumnya yang merugi hingga Rp9,7 miliar.
Darmanta menyatakan berbaliknya laporan keuangan perseroan pada 2020 disebabkan oleh kinerja positif anak usaha perseroan yang bergerak di bidang energi terbarukan, yakni PT Waskita Sangir Energi, dan pabrikasi baja.
Sumber Bisnis, edit koranbumn