PT Waskita Karya (Persero) Tbk. (WSKT) menargetkan pengurangan beban utang secara bertahap melalui divestasi tol. Terbaru, WSKT bakal melepas Tol Pemalang-Batang ke INA di kuartal I/2023.
Dalam paparannya di Diskusi Virtual Samuel Sekuritas, Kamis (1/12/2022), Investor Relations Waskita Karya Albert menjelaskan mengenai rencana melepas satu tol lagi yang sudah beroperasi.
Dia menerangkan WSKT bakal melepas kepemilikan tol atau yang disebut strategic partnership tol Pemalang-Batang sepanjang 39 km dengan kepemilikan 60 persen dan ditargetkan rampung pada kuartal I/2023.
Adapun, pembelinya disebut-sebut adalah Indonesia Investment Authority (INA) sebagaimana jalur tol Trans Jawa yang menyambung ke tol tersebut yakni Kanci-Pejagan dan Pejagan-Pemalang telah diakuisisi INA dengan nilai investasi Rp5,2 triliun. “Di kuartal I/2023 kami akan melakukan strategic partnership ruas tol Pemalang-Batang dengan INA,” kata Albert.
Dari penjualan Pemalang-Batang ini pada kuartal I/2023, WSKT bakal mendapatkan potensi penurunan utang hingga Rp7,2 triliun. WSKT cukup optimistis karena secara historis dapat melepas tol dengan angka 1,5 kali dari cost recovery.
Direktur Human Capital Manajemen dan Pengembangan Sistem Waskita Karya Mursyid menerangkan strategic partnership alias divestasi tol merupakan bagian dari upaya menurunkan utang sehingga beban yang ditanggung WSKT dapat turun secara bertahap.
“Intinya strategic partnership ini keuntungan bagi kami dari penurunan utang, sharing beban, sehingga beban bunga ditanggung Waskita menurun bertahap seiring divestasi hingga 2026,” tuturnya,
Hingga 2026, Waskita menargetkan pelepasan 5 ruas tol lagi dengan potensi dekonsolidasi utang senilai Rp23 triliun.
Technical Analyst Samuel Sekuritas William Mamudi menerangkan saat ini saham WSKT masih mengikuti pergerakan sektor konstruksi yang melemah signifikan pada Semester II/2022.
Namun, WSKT saat ini tengah mendekati harga terendahnya pada 2014 atau menjadi level support kuat pada Rp350. Dengan begitu, ketika sudah mendekati area support tersebut, saham WSKT dapat memantul.
“Pergerakan 10 tahun terakhir mendekati support Rp390-Rp350, saat ini ditutup di harga 398 masih bearish mengikuti sektor konstruksi. Sudah sangat low, sekarang bersabar, bearish jangka pendek, jangka panjangnya bisa melihat potensi teknikalnya,” terangnya.
Sumber Bisnis, edit koranbumn