PT Waskita Karya (Persero) Tbk. atau WSKT berharap seluruh seksi Jalan Tol Bekasi–Cawang–Kampung Melayu (Becakayu) dapat beroperasi pertengahan tahun depan.
Ratna Ningrum, SVP Corporate Secretary Waskita Karya, mengatakan pihaknya berharap Tol Becakayu bisa menjadi alternatif pengguna jalan tol dari Bekasi menuju Tanjung Priok dan sekitarnya.
“Diharapkan keseluruhan seksi Jalan Tol Becakayu yang dibangun untuk mengurai kemacetan di Kalimalang dan Jalan Tol Jakarta–Cikampek ini dapat beroperasi pada pertengahan 2022, dan dapat menjadi alternatif pengguna jalan tol, khususnya dari Bekasi menuju Tanjung Priok dan sekitarnya dengan waktu tempuh yang jauh lebih singkat,” katanya dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Rabu (24/11/2021).
Waskita sendiri telah menyelesaikan pekerjaan erection Steel Box Arch (SBArch) girder pada proyek Jalan Tol Becakayu Seksi 2A ujung. Erection girder yang telah dilakukan menggunakan crawler crane berkapasitas 800 ton, dan memiliki total bentang sepanjang 212,6 meter, dengan 36 batang girder.
Pelaksanaannya pekerjaan berada di jantung kota Bekasi, tepatnya di atas ruas Jalan Ahmad Yani, Kota Bekasi, Jawa Barat.
Sebagai informasi, Steel Box Arch (SBArch) merupakan gelagar lengkung komposit struktur baja dan beton untuk jembatan bentang panjang. Teknologi bantalan jembatan girder SBArch Ahmad Yani akan menggunakan tipe Friction Pendulum Bearing.
Jalan Tol Becakayu seksi 2A–2A Ujung yang saat ini tengah dibangun oleh Waskita menggunakan struktur elevated yang memiliki panjang 4,88 kilometer, dan saat ini progresnya telah mencapai 83,6 persen.
Bagian tersebut akan melengkapi keberadaan Jalan Tol Becakayu Seksi 1 BC sepanjang 8,4 kilometer yang telah diresmikan pada 3 November 2017.
sumber Bisnis, edit koranbumn