PT Waskita Karya Tbk (WSKT) menganggarkan dana belanja modal alias capital expenditure (capex) sebesar Rp 11,5 triliun di tahun depan. Anggaran tersebut lebih rendah dibandingkan anggaran tahun ini yang sebesar Rp 19 triliun.
Namun, anggaran tahun depan tidak jauh bila dibandingkan prediksi serapan anggaran capex 2020 hingga akhir tahun bisa menyentuh angka Rp 10,4 triliun.
Analis Sucor Sekuritas Joey Faustian mengatakan target capex untuk tahun depan cukup lumrah dikarenakan balance sheet dari Waskita Karya yang masih cukup ketat dengan gearing yang masih tinggi.
Joey memprediksi Waskita Karya baru bisa ekspansif pada paruh kedua tahun depan.
“Dengan potensi divestasi toll road asset ke SWF, dari sucor sendiri melihat, WSKT baru bisa lebih ekspansif di semester II-2021 karena ekspektasi penjualan toll road terjadi baru di kuartal dua tahun ini, sehingga kemampuan mengambil kontrak baru pun akan cukup lambat di paruh pertama tahun depan,” jelas Joey, Senin (21/12).
Dia memprediksi gearing WSKT di tahun 2021 membaik menjadi 2,2 kali dibandingkan prediksi pada akhir 2020 sebesar 2,6 kali, terutama didorong oleh aksi divestasi aset senilai Rp 27 triliun di semester I-2021 melalui SWF maupun share swap.
Kondisi gearing di tahun depan juga diprediksi akan stabil di kisaran tersebut sejalan banyaknya proyek turnkey yang diikuti WSKT.
Dus Joey masih merekomendasikan hold saham WSKT dengan target harga Rp 1.150. Terutama karena kenaikan harga saham emiten konstruksi pelat merah tersebut di beberapa minggu terakhir tidak disertai dengan perbaikan kinerja.
“Kami berekspektasi akan ada negatif sentimen dari masih rendahnya kinerja di kuartal satu dan dua 2021, juga pada saat laporan keuangan tahun 2020 dirilis pada bulan Maret, yang akan merugi cukup besar,” imbuhnya.
Sumber Kontan, edit koranbumn