PT Waskita Karya (Persero) Tbk. (WSKT) menyatakan akan mengincar proyek infrastruktur konektivitas, pengembangan kawasan, pipanisasi, dan infrastruktur transmisi di Pulau Jawa, Kalimantan, dan Sulawesi senilai Rp92 triliun.
Presiden Direktur Waskita Destiawan Soewardjono yakin Waskita masih akan cukup berperan dalam pembangunan infrastruktur nasional.
“Ini asumsi kalau pemerintah terus meningkatkan anggaran untuk infrastruktur. Tentunya, target-target yang kami canangkan dalam 5 tahun ke depan bisa tercapai,” katanya dalam webinar “Mengukur Infrastruktur”, Kamis (8/4/2021).
Destiawan mencatat pihaknya mengincar proyek senilai Rp49 triliun di Pulau Jawa. Jenis proyek yang diincar adalah infrastruktur konektivitas dan pipanisasi minyak dan gas.
Dengan kata lain, lini bisnis konstruksi jalan, khususnya jalan tol, masih akan mendominasi sumber pendapatan Waskita. Total, Waskita menargetkan dapat membangun 248 kilometer jalan tol selama 5 tahun ke depan.
Waskita juga membidik 14 proyek kereta api, 24 proyek bandar udara, dan 6 pelabuhan untuk proyek infrastruktur konektivitas.
Saat ini, Waskita memiliki 12 proyek jalan tol berjalan yang tersebar di Pulau Sumatra dan Jawa. Adapun total investasi yang ditanamkan Waskita pada 12 proyek tersebut mencapai Rp66 triliun.
Adapun, tujuh jalan tol sepanjang 315 kilometer yang baru beroperasi sebagian, yakni Jalan Tol Kayu Agung-Betung, Ciawi-Sukabumi, Bekasi-Kampung Melayu, Cimanggis-Cibitung, Depok-Antasari, Pasuruan-Probolinggo, dan Krian-Manyar. Sementara itu, ada 5 unit jalan tol baru sepanjang 399 kilometer yang masih dalam proses konstruksi, yaitu Jalan Tol Kuala Tanjung-Parapat, Cileunyi-Dawuan, Cibitung-Cilincing, Cinere-Serpong, dan Yogyakarta-Bawen.
Secara total, Waskita memiliki konsesi jalan tol nasional sepanjang 1.107 kilometer hingga saat ini. Nilai ekuitas yang dimiliki Waskita dari seluruh jalan to tersebut mencapai Rp37 triliun.
Sumber Bisnis, edit koranbumn